nusabali

Puluhan Rumah di Dusun Wanasari Terbakar

Diduga Lupa Matikan Kompor, Seratusan Warga Ngungsi

  • www.nusabali.com-puluhan-rumah-di-dusun-wanasari-terbakar
  • www.nusabali.com-puluhan-rumah-di-dusun-wanasari-terbakar
  • www.nusabali.com-puluhan-rumah-di-dusun-wanasari-terbakar

Satu orang warga bernama Ruslan Junaidi,56, menderita luka bakar di kepala, pergelangan tangan kanan, dan telapak kaki, kini dirawat di RSUD Wangaya.

Dengan besarnya api, warga hanya bisa berupaya melakukan pemadaman. Namun, karena Api terlalu besar warga tidak bisa menyelamatkan harta benda mereka. "Ditambah dua gang yang harusnya jadi jalan dekat untuk evakuasi malah ditembok warga pemilik tanah. Jadi, kesulitan untuk menyelamatkan harta benda," jelasnya. 

Menurut Haji Budi, mereka yang rumahnya terimbas tidak bisa menyelamatkan harta benda, bahkan ada 4 unit sepeda motor hangus terbakar. "Jangankan warga lain, saya saja hanya ada baju, sarung sama sandal di badan. Semua sudah hangus seisi rumah. Termasuk 4 sepeda motor milik warga," ungkapnya. 

Api yang membakar puluhan rumah warga tersebut baru bisa dipadamkan sekitar pukul 12.25 Wita akibat susahnya akses yang harus dilalui pemadam. Sementara, terkait kejadian itu, Perbekel Dauh Puri Kaja, Denpasar Utara, Gusti Ketut Sucipta mengatakan tengah melakukan pendataan jumlah warga yang terimbas. Di kawasan tersebut menurut dia ada 60 KK yang menghuni, namun yang terimbas sementara terdata 35 KK. 

Penyebab sementara kebakaran kata dia akibat dari kelalaian warga yang sedang menggoreng ikan. "Data sementara 35 KK, dari data informasi berawal dari warga goreng ikan ditinggal belanja. Karena rumah di kawasan itu hanya berukuran 40x40 sampai 50x50 bahkan semi permanen banyak terbuat dari triplek dan kayu, jadi sangat mudah terbakar," ungkapnya.
 
Dengan kondisi tersebut kata dia, pihaknya sudah berkoordinasi dengan Dinas Sosial untuk dibantu berupa makanan. Sementara kata dia, terkait dengan tempat tinggal sementara pihaknya masih mencari lokasi. Kemungkinan akan meminjam sekolah yang masih libur ataupun mushola dan mesjid terdekat. 


Selain itu ada juga yang mengungsi ke rumah sanak saudara mereka. "Kami masih akan rapatkan dulu di kecamatan nanti (kemarin, red). Kemungkinan akan ditempatkan sementara di sekolah-sekolah karena masih libur atau mushola. Tadi sudah ada Dinas sosial yang membantu berupa makanan," ujarnya.

Sementara Sekretaris BPBD Kota Denpasar, Ardy Ganggas mengatakan pihaknya mendapatkan laporan dari warga bahwa ada kebakaran sekitar pukul 09.05 Wita. Dari laporan tersebut pihaknya langsung mengerahkan tim Pos Induk, Pos Marhendradatta, Pos Cokro, Pos Janda dan dibantu 2 unit Damkar Badung. 

"Dari kebakaran itu ada satu korban luka-luka atas nama Ruslan Junaedi,56, Luka bakar dialami dibagian kepala dan pergelangan tangan kanan, luka robek jari tangan kanan, dan luka bakar di telapak Kaki kiri. Saat ini sudah dibawa ke RSUD Wangaya," jelasnya. Kepala Dinas Sosial Kota Denpasar, I Gusti Ayu Laxmy Saraswati mengatakan pihaknya langsung turun ke lokasi pukul 11.00 Wita dengan menerjunkan Tim Tanggap Bencana (Tagana) ke lokasi. Pihaknya melakukan atensi bersama BPBD, Anggota DPRD Kota Denpasar I Ketut Suteja Kumara, Perbekel, dan Kepala Dusun.
Untuk langkah awal, pihaknya sudah memberikan bantuan nasi bungkus sebanyak 200 bungkus. 

“Kami sudah telusuri selter untuk mereka dan di sana ada dua mushala yang dipakai sementara untuk mereka, selain ada juga yang mengungsi ke keluarganya,” ujarnya. Selanjutnya, pukul 14.00 Wita, pihaknya juga sudah melakukan rapat dengan berbagai unsur terkait penanganan lanjutan. Saat ini masih dalam proses pendataan pasti jumlah korban akibat kebakaran tersebut. “Untuk logistik sudah kami siapkan, tinggal menunggu data valid. Karena bantuan tersebut harus menunggu data resmi by name by adress. Namun bantuan secara swadaya sudah mulai ada yang berdatangan,” imbuh Laxmy.

Sementara itu, untuk dokumen kependudukan termasuk dokumen siswa sekolah juga sudah dikoordinasikan dengan Dinas Pendidikan dan Dinas Catatan Sipil. “Data kependudukan mereka sudah terekam di desa, sehingga tinggal dikoordinasikan dengan Dinas Capil, begitu juga terkait dengan dokumen anak-anak yang sekolah kami koordinasikan dengan Dinas Pendidikan,” ujarnya. 7 mis, pol

Komentar