nusabali

BBTF Kembali Digelar di Nusa Dua

Pertemukan 230 Sellers dan 331 Buyers

  • www.nusabali.com-bbtf-kembali-digelar-di-nusa-dua

MANGUPURA, NusaBali - Bali and Beyond Travel Fair (BBTF) ke-9 Tahun 2023 akan kembali digelar. Event yang mengambil tema ‘Reconnecting to Quality and Sustainable Tourism’ dengan tujuan mengangkat kualitas dan keseimbangan pariwisata, itu akan melibatkan 230 sellers dan 331 buyers dari puluhan negara.

Agenda tahunan yang diinisasi Association of the Indonesian Tours and Travel Agencies (ASITA) Provinsi Bali bersama Kementerian Pariwisata dan Ekonomi Kreatif Republik Indonesia (Kemenparekraf) ini akan digelar pada 14-17 Juni 2023 di Bali International Convention Center (BICC), Nusa Dua, Kecamatan Kuta Selatan.

Ketua Komite BBTF 2023 I Putu Winastra, event kali ini diselenggarakan selama empat hari dengan melibatkan sedikitnya 230 sellers. “Kami baru saja menutup pendaftaran online dengan pencapaian yang luar biasa yaitu 230 sellers. Kami juga sangat senang menyambut 337 buyers dari 51 negara, sesuai dengan target tahun ini,” katanya dalam keterangan pers yang diterima, Senin (12/6).

Dalam event itu, juga bakal dihadiri dari pihak Qatar Airways dan buyers dari Eropa, Timur Tengah, ASEAN, Australia, Amerika, dan Asia yang akan memperkuat posisi BBTF. “Ini keuntungan untuk para pemangku kepentingan di Bali dan Indonesia,” katanya.

Dia juga tidak memungkiri kepercayaan para pelaku pasar utama terhadap organisasi ini juga ditunjukkan dengan kehadiran operator hotel ternama. Di antaranya Marriott International group, Hyatt group, Archipelago group, Accor, InterContinental Hotels Group (IHG), Cross Hotel, Bali Villa Association (BVA), Ubud Hotel Association (UHA), Swiss-Belhotel International.

“Tahun ini beberapa industri baru yang terintegrasi dengan BUMN akan bergabung dengan BBTF untuk pertama kalinya bersama exhibitor menarik di Indonesia seperti Bali, Daerah Istimewa Yogyakarta (DIY), DKI Jakarta, Kalimantan Timur, Kepulauan Bangka Belitung, Kepulauan Riau, Jawa Barat, Nusa Tenggara Barat (NTB), Nusa Tenggara Timur (NTT), Sulawesi Selatan, dan Sumatera Barat,” rincinya.

Menanggapi permintaan pasar, lanjut Winastra, BBTF mempromosikan produk pariwisata berkelanjutan untuk masa depan yang bertanggung jawab. Selain itu, fokus khusus juga diberikan pada kesehatan, dengan menekankan pada pertumbuhan industri pariwisata kesehatan dan medis serta pariwisata berbasis masyarakat yang dibahas dalam forum seminar. 

Estimasi target potensi transaksi dalam kurun waktu satu tahun pada acara bisnis wisata BBTF 2023 diperkirakan mencapai Rp 8,5 triliun, meningkat sebesar 63,5 persen dibandingkan pada 2022 yang mencapai Rp 5,2 triliun. “Sebuah kemajuan yang sangat menjanjikan yang diharapkan akan terus tumbuh di bulan-bulan mendatang,” ucapnya.

Bahkan tahun ini, lanjut Winastra, panitia BBTF menghadirkan beberapa pembicara terkemuka dan mengundang para pemangku kepentingan dalam sebuah seminar pariwisata. Peluang dan tantangan pariwisata yang berkualitas dan berkelanjutan, serta pengembangan bisnis pariwisata kesehatan akan dibahas. 

Pembelajaran baru mengenai praktik pariwisata berkelanjutan juga akan diulas, sebagai pengalaman yang dapat menciptakan efek riak positif, yang tidak hanya bermanfaat bagi lingkungan tetapi juga bagi ekonomi lokal dan masyarakat yang bergantung pada pendapatan pariwisata.

“BBTF mengambil langkah proaktif untuk memastikan masa depan yang lebih cerah dan berkelanjutan bagi industri pariwisata,” tegasnya. 7 dar

Komentar