nusabali

Siswa SMPN 7 Kubutambahan Pamerkan Gamelan Digital di Digifest

  • www.nusabali.com-siswa-smpn-7-kubutambahan-pamerkan-gamelan-digital-di-digifest

SINGARAJA, NusaBali - Siswa SMPN 7 Kubutambahan, Buleleng, I Dewa Gede Agung Dean Purwita, merancang gamelan digital dan robot dengan perintah suara. Robot ini dinamai DD Bot. Hasil karyanya ini ditampilkan pada pameran Bali Digifest II di Kota Denpasar, beberapa hari yang lalu.

Siswa kelas VII ini menjadi salah satu perwakilan Buleleng dalam gelaran Digifest yang difasilitasi oleh Dinas Komunikasi, Informatika, Persandian, dan Statistik Kabupaten Buleleng. Gamelan digital karyanya dapat menyesuaikan nada dari gamelan asli. Sedangkan DD Bot adalah robot yang mampu memahami perintah dari suara manusia.

Siswa yang akrab disapa Gung Dean ini mengaku merancang digitalisasi gamelan karena terinspirasi berbagai hal yang sudah terdigitalisasi. "Banyak yang sudah membuat digitalisasi berupa mengubah alat tradisional menjadi digital. Itu sebabnya saya ingin mengembangkan dengan versi saya sendiri," jelasnya, Senin (5/6).

Karya ini dibuat Gung Dean karena memiliki ketertarikan merakit sistem robot. Dia mempelajari secara otodidak melalui google dan Youtube. Untuk membuat 2 alat ini banyak tantangan yang dilewati karena menggunakan sistem mikrokontroler dalam hal ini dinamakan arduino uno yang notabene harus diprogram terlebih dahulu menggunakan bahasa pemrograman C++.

Gamelan digital sendiri menggunakan alat arduino uno yang dilengkapi dengan sensor getar. Sensor ini menggunakan ESP 32 dikombinasikan bersama modul mp3 player dan diubah menjadi output suara di speaker yang terlebih dahulu disusun tangga nadanya sesuai gamelan aslinya.

Selanjutnya, Robot DD Bot juga menggunakan sistem arduino uno. Hanya saja yang membedakan dengan gamelan digital yakni penggunaan motor servo yang harus dipisahkan power supplynya dengan arduino dan disambungkan terus dengan komputer karena memakai sistem komunikasi serial.

"Pembuatan alat ini yang pertama gamelan digital membutuhkan biaya sekitar Rp 200. 000, dengan rentang waktu pembuatan 3 minggu. Sementara untuk DD memerlukan biaya sekitar Rp 300.000 dengan waktu pembuatan sekitar 1 bulan," imbuhnya.

Gung Dean masih akan menyempurnakan kedua alat yang dibuat sesuai dengan masukan dari pengunjung yang mencobanya langsung. Gamelan digital ini akan disempurnakan dari sisi sensitifitas sensornya dan output suara yang dikeluarkan bergantung pada tempot dan kerasnya pukulan yang diberikan. Kemudian untuk DD Bot akan disempurnakan memiliki karakter tersendiri dan responnya mendekati seperti manusia biasa.

Dia mengajak siswa lain untuk berkarya dengan memanfaatkan teknologi yang dimiliki. "Bagi teman-teman yang sering menggunakan gadget dan laptop, jangan hanya digunakan untuk mengakses hiburan saja. Buat sesuatu yang positif sesuai hobi dan keahlian yang kita miliki," ajak Gung Dean.7mzk

Komentar