nusabali

Tiga Pendongeng Semarakkan Masatua Digital Bali Digifest II 2023

Bawa Imbauan Perangi Sampah Plastik hingga Penampilan Ventriloquist

  • www.nusabali.com-tiga-pendongeng-semarakkan-masatua-digital-bali-digifest-ii-2023

DENPASAR, NusaBali - Tiga pendongeng Bali semarakkan masatua digital Bali Digifest II 2023 di gedung Ksirarnawa, Taman Budaya, Denpasar, Minggu (4/6) siang. Ketiga pendongeng itu yakni I Made Sugianto, Putu Audrey Charisma, dan Kak Wanda.

Mereka tampil dengan background animasi, kecuali Kak Wanda berkolaborasi dengan perupa Gede Made Surya Darma. Pendongeng membawa pesan perangi sampah plastik hingga menunjukkan ketrampilan suara perut (ventriloquist).

Made Sugianto yang tampil pertama membawakan satua Bali berjudul Pan Balang Tamak. Sebelum memulai mendongeng, wartawan NusaBali ini membawa imbauan perangi sampah plastik. Dalam tayangan di layar lebar, Sugianto menyuguhkan banjir di setiap musim hujan karena pekarangan rumah dibeton dan masyarakat sembarang membuang sampah, utamanya sampah plastik. Gunungan sampah plastik menyebabkan air hujan meluber ke jalan dan menyebabkan banjir. 

Maka, Gubernur Bali Wayan Koster mengeluarkan Pergub Nomor 97 tentang pembatasan timbulan sampah plastik. “Mari bersama-sama perangi sampah plastik,” seru Sugianto disambut tepuk tangan penonton.


Setelah kampanye perangi sampah plastik, Perbekel Desa Kukuh, Kecamatan Marga ini memulai masatua Bali. Cerita diawali dengan kedatangan juru arah yang mengabarkan kepada Pan Balang Tamak jika besok pagi ada kegiatan mareresik sampah plastik. Setelah juru arah meninggalkan pondoknya, Pan Balang Tamak mengatur siasat untuk menjebak warga sekampung. Dia menyuruh istrinya membuat jaja iwel (jajan berwarna hitam) yang kemudian ditempatkan di tiang bale banjar. Tak lupa disirami air sehingga menyerupai kotoran anjing. Maka Pan Balang Tamak menantang warga sekampung membersihkan ‘kotoran anjing’ itu. Barang siapa yang berani membersihkan ‘kotoran anjing’ mendapat upah. Tak ada yang berani, maka Pan Balang Tamak mengambil dan memakan jajan itu. Warga pun terkena tipu daya sehingga Pan Balang Tamak mendapatkan banyak upah. 

Penampilan kedua oleh Putu Audrey Charisma. Siswa SMAN 1 Denpasar ini membawakan legenda Barong Landung. Penampilannya memukau. Tampil anggun bak Kang Cing Wie, Audrey lihai memainkan karakter suara. Ia mampu membedakan suara untuk Raja Jayapangus, Kang Cing Wie, dan Dewi Danu. Latar animasi keren, sound pendukung juga mantap. Penonton sering menghadiahinya tepuk tangan.  
  
Penampilan Kak Wanda dengan boneka Krisno tak kalah memukau. Pendongeng yang pendidik ini membawakan satua Bali berjudul ‘Dadong Dauh’. Penampilannya sangat komunikatif dengan penonton. Sebab guru SMP di Singaraja ini meramu dongengnya dengan Matematika. Maka, penonton pun terus menjawab soal yang dilemparkan oleh Krisno. Penampilannya tambah keren dengan dukungan sang suami, Gede Made Surya Darma. Duet mereka menyajikan satua Bali dengan melukis secara live merespon dongeng yang dibawakan Kak Wanda. Kak Wanda bercerita dengan enak dengan karakter Krisno yang dibawakan dengan teknik ventriloquist. 7 k21

Komentar