nusabali

SPPBE Gasari Mas Timur Targetkan Omset 40 Ton/Hari

  • www.nusabali.com-sppbe-gasari-mas-timur-targetkan-omset-40-tonhari

AMLAPURA, NusaBali - PT Gasari Mas Timur Amlapura, Karangasem, menargetkan tahun 2024 target omzet SPPBE (Stasiun Pengisian dan Pengangkutan Bulk Elpiji) 40 ton/hari. Kini, omset itu baru 28,56 ton/hari atau  kurang lagi 11,44 ton.

"Kami optimis target omzet 40 ton per hari tahun 2024 tercapai. Karena grafik permintaan terus meningkat," jelas pemilik SPPBE I Gusti Made Tusan, di sela-sela perayaan Tumpek Landep, di SPPBE PT Gasari Mas Timur, Jalan Ahmad Yani Amlapura, Saniscara Kliwon Landep, Sabtu (3/6).

I Gusti Made Tusan memaparkan, per hari omzetnya 17 truk. Per truk memuat 560 tabung atau 9.520 tabung. Tiap tabung berisi 3 kilogram, maka total 28,56 ton. Satu hal yang menyebabkan omzet terus naik, karena tempatnya strategis di jantung Kota Amlapura, Maka, agen yang mengambil gas elpiji mudah menjangkau.

Hadir pada acara Tumpek Landep, Direktur PT Gasari Mas Timur Amlapura I Gusti Nyoman Merta Kepakisan, Manager Ni Komang Yuli Martini, Administrasi Umum Dewa Ayu Putu Kharismawati, Kepala operator I Gede Suarnata, mantan Bupati Karangasem I Gusti Ayu Mas Sumatri, Wakil Ketua DPRD Karangasem I Gusti Ngurah Gede Subagiartha, dan segenap karyawan. Persembahyangan dipimpin I Gusti Mangku Suardana.

Awal berdiri SPPBE, kata I Gusti Made Tusan, tahun 2018, beroperasi dengan omzet 15 ton/hari. Setiap tahun mengalami peningkatan omzet hingga awal Juni, 28,56 ton/hari. Khusus untuk target jangka pendek, tahun 2023, sebesar 30 ton/hari, target itu optimis tercapai dan tahun 2024 sebesar 40 ton/hari.


Selama beroperasi memanfaatkan 2 mobil tanki, masing-masing kapasitas 13.000 kilogram, selama pengisian memanfaatkan 12 mesin digital, dan 26 karyawan, di lahan 75 are. Elpiji ke SPPBE tersebut dikirim langsung dari PT Pertamina (Persero) Marketing Operation Regional V Terminal Bahan Bakar Minyak, Kecamatan Manggis, Karangasem.

Elpiji yang terkirim itu milik PT Pertamina, kemudian petugas menyuplai ke SPPBE. Sedangkan pihak SPPBE hanya mendapatkan jasa, mengemas elpiji dari mesin ke tabung ukuran 3 kilogram.

SPBBE mengawali beroperasi Senin (10 Desember 2018), di SPBBE yang terbagi dua blok. Blok utama terdiri dari bangunan tanki penyimpan elpiji seberat 50.000 kilogram, dan tempat pengisian elpiji ke tabung dilengkapi 12 mesin digital. Sedangkan blok kedua, terdiri dari bangunan kantor, ruang jaga, ruang istirahat dan ruang tunggu.

Fasilitas penunjangnya dua mobil tanki masing-masing kapasitas angkut 13.000 kilogram, kolam, CCTV dan palinggih. Sebelum dioperasikan, 12 mesin digital dan tanki penyimpan 50.000 kilogram elpiji telah ditera.7k16

Komentar