Suami Selebgram Follower Ratusan Ribu Maju DPD RI Dapil Bali, Tawarkan Pemajuan Ekonomi Kreatif

Sebelum memutuskan terjun ke dunia politik, Arsa kerap aktif di media sosial (medsos) bersama sang istri yang memiliki ratusan ribu pengikut. Menjelang tahun politik 2024, fotonya tidak lagi bertebaran di medsos tetapi beralih ke billboard raksasa di beberapa titik di Bali.

Dengan mengenakan pakaian adat Bali bernuansa putih dan batik, Arsa mem-branding diri sebagai pengusaha dan tokoh muda. Aktivitasnya mulai disibukkan dengan kegiatan blusukan ke sub Dapil Bali di 9 kabupaten/kota.

"Sebagai anak muda, saya akan belajar lebih banyak dari para senior dan teman-teman muda melalui kontestasi politik ini," kata Arsa ketika diwawancari beberapa waktu lalu usai menyerahkan kelengkapan pencalonan DPD RI di KPU Provinsi Bali.

Putra politisi senior Golkar Bali Gde Sumarjaya Linggih menyebut kreativitas yang masih tajam di usia muda sebagai modal dan nilai tawarnya di Pemilu 2024. Program yang diumbar pun bermuara di bidang ekonomi kreatif yang mana sedang banyak digandrungi kawula muda.

Ayah muda satu anak ini menyebut sedang menggodok produksi film bersama sutradara kenamaan Hanung Bramantyo. Dia juga mengklaim sebagai produser film layar lebar nasional pertama yang asli putra Bali. Sektor perfilman ini menjadi satu nilai gedor pria berdarah Buleleng menggaet pemilih muda.

"Film saya akan tayang bulan Desember (2023) nanti dengan sutradara Hanung Bramantyo. Di film ini lokasi yang saya pilih memang harus di Bali," ujar Arsa.

Film yang masih dirahasiakan ini bakal menjadi besutan PT Anak Muda Jago yang baru dirintis Arsa. Tujuannya untuk mempromosikan pariwisata dan kebudayaan Pulau Dewata lewat sektor perfilman.

Meskipun memulai dari dunia perfilman, anggota HIPMI Kabupaten Badung ini juga berjanji mengantrol sektor-sektor ekonomi kreatif lain melalui sentimen anak muda. Untuk itu, usaha dan brand besutan kalangan muda bakal menjadi ladangnya bersafari sekaligus temu pendukung.

"Anak muda itu menyukai tantangan. Tanpa adanya tantangan dan risiko, saya rasa tidak 'worth it' untuk dijalani, tidak ambisius," jawab Arsa ditanya soal bersaing dengan tokoh senior dan petahana di perebutan kursi senator Bali.

Sebelum Arsa dilepas bertarung ke laga para senator oleh sang ayah, Ketua Bidang Pemenangan Pemilu Bali-Nusa Tenggara DPP Golkar itu tampaknya sudah 'menceramahi' bakal calon DPD RI berusia 26 tahun. Di atas kertas atau secara teori, Arsa terlihat sudah cukup memahami tugas dan fungsi lembaga negara perwakilan daerah itu.

Tinggal bagaimana Arsa mengoptimalkan 3.836 dukungan KTP yang dia kumpulkan di tujuh kabupaten/kota. Di samping itu, perlu merumuskan cara-cara untuk tampil lebih menonjol di antara 17 bakal calon lain terutama yang memiliki segmen pemilih serupa seperti bakal calon Niluh Djelantik. *rat