nusabali

Siswa TK hingga SMA/SMK Dibekali Cara Melukis Wayang Kamasan

  • www.nusabali.com-siswa-tk-hingga-smasmk-dibekali-cara-melukis-wayang-kamasan
  • www.nusabali.com-siswa-tk-hingga-smasmk-dibekali-cara-melukis-wayang-kamasan

SEMARAPURA, NusaBali.com - Gelaran Hari Pendidikan Nasional (Hardiknas) di Kabupaten Klungkung berlangsung semarak sejak Senin, (15/5/2023) lalu. Berbagai kegiatan untuk mengembangkan kreativitas siswa siswi di Kabupaten Klungkung diasah dan dipentaskan, seperti salah satunya Parade Melukis Wayang Kamasan.

Kali ini, para siswa dibekali teknik-teknik melukis Wayang Klasik Kamasan, bertempat di Balai Budaya Ida I Dewa Agung Jambe, Kota Semarapura, Klungkung, pada Rabu (17/5/2023) pagi. Gelaran yang dimulai sejak pukul 08.00 Wita itu, setidaknya diikuti oleh 200 peserta laki-laki dan perempuan dari tingkat SD sampai SMA yang terlihat antusias menggoreskan warna di atas kertas gambar.

Kepala Bidang Pembinaan Paud dan PNF Disdikpora Kabupaten Klungkung, I Wayan Sarjana menerangkan pameran pendidikan kali ini menunjukkan output dari pendidikan kepada masyarakat. Ia juga membeberkan, sebelumnya melukis Wayang Kamasan sempat digelar pada Festival Semarapura beberapa waktu terakhir.

“Tetapi saat itu ada satu hal yang menggelitik bahwa sesungguhnya style Wayang Kamasan itu klasik dan unik. Sehingga saat ini kami rubah konsepnya dengan melaksanakan parade atau workshop melukis Wayang Kamasan,” terang Wayan Sarjana saat di temui di lokasi pada Rabu (17/5/2023) pagi.

Lebih lanjut Sarjana menjelaskan, kali ini pihaknya menghadirkan dua pelukis dari Desa Kamasan untuk membantu menjelaskan kepada para peserta yang hadir sebelum mereka menggoreskan warna di kertas.

“Jadi ada edukasinya sebelum mereka mewarnai dan mereka diberitahu karakter warna-warna dari Wayang Lukis Kamasannya. Tentu kami beri gambar wayang sesuai dengan tingkat kesusahannya masing-masing,” terangnya.

Salah satu pelukis Wayang Kamasan, I Wayan Pande Sumarta, Banjar Pande Kamasan menerangkan kali ini pihaknya mengedukasi para siswa agar lebih mengerti bagaimana melukis Wayang Kamasan. Ia menyebutkan, Wayang Kamasan harus dilestarikan karena merupakan salah satu warisan yang adi luhung asli Kabupaten Klungkung.

“Sebelum mereka masuk ke ranah perlombaan, kami harus mengedukasi dulu mereka pakem-pakem melukis wayang kamasan itu seperti apa,” terang pria Pemilik Sanggar Sinar Pande itu.

Lebih lanjut ia jelaskan, dalam melukis Wayang Kamasan terdapat pakem pewarnaan yang sudah pasti. Warna-warna yang digunakan tersebut yaitu warna kuning, merah, biru, hijau, hitam dan coklat.

“Wayang Kamasan itu ada pakem pewarnaannya. Sudah jelas dan tidak boleh merubah dari pakem Wayang Kamasan, kita tidak bisa melenceng dari pakem, goresan dan warna harus pasti,” tegasnya.

Para siswa yang hadir pun diberikan kertas berukuran A3 yang sudah diberikan sketsa pewayangan. Tingkatan kesulitan pun dibedakan, untuk siswa TK mereka hanya melukis satu tokoh pewayanagan saja seperti Rama, Krishna, atau Pandawa. Sedangkan siswa SD melukis tokoh pewayangan Arjuna dengan gaya memanah dan Siswa SMP hingga SMA/SMK melukis dua tokoh pewayangan Arjuna dan Pandawa.

“Antusias mereka sangat baik ada beberapa anak yang memiliki hobi melukis, terlihat dari kerapian dan goresannya. Semoga warisan budaya ini tetap lestari dan banyak anak muda yang tertarik untuk belajar melukis Wayang Kamasan,” pungkasnya. *ris

Komentar