nusabali

Krama Banjar Lumintang Lakukan Prosesi Nyenuk

  • www.nusabali.com-krama-banjar-lumintang-lakukan-prosesi-nyenuk

DENPASAR, NusaBali - Ratusan krama Banjar Lumintang, Desa Adat Denpasar, mengikuti prosesi Nyenuk ke Pura Desa Denpasar pada Soma Umanis Watugunung, Senin  (15/5). Krama yang terlibat berjalan kaki menempuh jarak sekitar 3,5 kilometer dari Lumintang, Denpasar Utara menuju Pura Desa Denpasar.

Prosesi Nyenuk merupakan rangkaian dari Karya Agung Balik Sumpah, Caru Tawur Tabuh Gentuh, Mupuk Pedagingan, Ngenteg Linggih, lan Mapadudusan Agung di Pura Dalem Manik Penataran Agung Lumintang.

Berangkat dari Pura Dalem Manik Penataran Agung Lumintang krama melewati Jalan Ahmad Yani, Jalan Kartini, Jalan Nakula, Jalan Arjuna, Jalan Sahadewa, Jalan Sutomo, Jalan Gajah Mada, dan finis di Pura Desa lan Puseh Desa Adat Denpasar. 

Saat mapeed ini, krama menggunakan pakaian warna-warni yakni merah, kuning, hitam, putih, poleng, dan berjalan berpasangan lelaki dan perempuan. Sementara di pundak maupun di kepala mereka memikul dan menjunjung aneka buah, biji-bijian, maupun umbi-umbian serta hasil bumi lainnya. Juga ada iringan tebu, kober, pratima, barong landung, rangda, hingga gayot.

Yajamana Karya Ida Pedanda Gede Made Gelgel, mengatakan karya ini mengambil tingkatan utama atau Karya Agung. Dia mengatakan, Nyenuk merupakan sebuah prosesi yang dalam bahasa Indonesia bermakna menengok.

“Dalam Nyenuk ini semua lengkap. Memakai catur wara, perwakilan segala golongan, ada catur warna, catur wangsa, soroh,” katanya.

Prosesi Nyenuk digelar ke pura yang tak melaksanakan karya seperti Pura Desa Puseh lan Bale Agung Desa Adat Denpasar.


“Intinya upacara atau karya agung ini untuk keharmonisan bhuana agung dan bhuana alit,” ujarnya.

Sementara itu, Panitia Karya Jero Mangku Ketut Sudiartha mengatakan tujuan Nyenuk ini untuk melengkapi rangkaian karya yang digelar di Pura Dalem Manik Penataran Agung.

“Yang dibawa selain pratima juga aneka hasil bumi, pala bungkah, pala gantung, pala wija, pala rambat,” kata Jero Mangku Sudiartha.

Dia menambahkan, rangkaian karya diawali dengan Matur Piuning Karya yang dilaksanakan pada 21 Maret lalu. Dilanjutkan dengan berbagai rangkaian seperti Negteg Beras, Ngingsah, Mapepada, Tawur, lan Melasti. Dan, saat Buda Umanis Dukut dilaksanakan Puncak Karya. 

Setelah puncak karya, Ida Bhatara akan nyejer hingga 17 Mei 2023 untuk selanjutnya Nyineb dilaksanakan pada 18 Mei 2023. Dilanjutkan dengan Napak Pertiwi dengan sasolahan Calonarang. 

“Dengan pelaksanaan karya ini semoga Ida Sasuhunan yang berstana di Pura Dalem Manik Penataran Agung, Pura Dalem Kahyangan, dan Pura Taman Beji Lemintang memberikan berkah kerahayuan kerahajengan kepada kita semua,” harap Jero Mangku Sudiartha. 7 cr78

Komentar