nusabali

Misteri Kematian Sapi Terungkap

  • www.nusabali.com-misteri-kematian-sapi-terungkap

Dua sapi yang mati mendadak di Jembrana bukan dipicu penyakit, melainkan diduga karena keracunan makanan.

NEGARA, NusaBali
Kasus kematian dua ekor sapi dalam waktu hampir bersamaan di Banjar Sawe, Desa Batuagung, Jembrana, awal Mei lalu, dipastikan bukanlah terjangkit penyakit menular. Sesuai hasil uji laboratorium (lab) Balai Besar Veteriner Denpasar, penyebab kematian dua ekor sapi itu diduga akibat keracunan. 

Hal tersebut disampaikan Kepala Dinas Pertanian dan Pangan Jembrana I Wayan Sutama, Jumat (12/5). Menurutnya, uji lab terhadap sejumlah organ dalam sampel kedua sapi itu sudah rampung dan telah disampaikan ke pihaknya. Pemeriksan uji lab itu, sebelumnya dilakukan terhadap organ dalam berupa hati, paru-paru, ginjal dan usus. 

Dari hasil uji lab itu, kata Sutama, disimpulkan adanya tanda-tanda kematian yang diduga akibat keracunan. "Diduga akibat keracunan. Tetapi tidak diketahui keracunan apa. Namun pada umumnya, keracunan terjadi karena faktor makanan," ujar Sutama. 

Terkait hasil uji lab itu, kata Sutama, juga menguatkan diagnosa awal terkait bloat atau kembung perut yang terjadi pada kedua sapi tersebut. Di mana penyakit kembung perut yang kerap terjadi pada ternak ruminasia itu, bisa terjadi karena faktor pakan. 

"Dengan dugaan keracunan itu, kami harap para peternak lebih berhati-hati dalam memilih pakan. Pastikan memilih pakan yang baik, dan penting memperhatikan pola pakannya," ucap Sutama. 

Di samping itu, Sutama mengimbau agar para peternak menerapkan biosekuriti yang ketat. Baik itu menyangkut kebersihan ataupun disinfektan kandang ataupun lingkungan peliharaan sapinya yang juga dapat mencegah adanya bakteri ataupun potensi penyakit. 

Selain hasil uji lab terhadap sampel organ dua sapi yang mati itu, Sutama mengaku, juga sudah menerima hasil uji lab terkait 7 sampel darah sapi sekitar. Sampel darah sapi itu sempat diuji dengan dua parameter, yakni terkait penyakit Jembrana Disease dan penyakit mulut dan kuku (PMK).

Hasilnya, seluruh sampel pun dipastikan negatif terjangkit penyakit kedua penyakit menular tersebut. "Tidak ada penyakit menular. Semuanya negatif," pungkas Sutama. 7ode

Komentar