nusabali

Dua Kader Senior PDIP Jembrana Gagal Raih Tiket Pencalegan ke DPRD Bali

Putu Artha - Sudiasa Tetap Setia di Kandang Banteng

  • www.nusabali.com-dua-kader-senior-pdip-jembrana-gagal-raih-tiket-pencalegan-ke-dprd-bali

Disinggung kegiatannya saat ini, Putu Artha yang Bupati Jembrana dua periode ini mengaku sibuk ngempu (ngemong) cucu dan berkebun pepaya.

NEGARA, NusaBali - Dua kader senior PDIP Jembrana, yakni Mantan Bupati Jembrana dua periode I Putu Artha dan Ketua Fraksi PDIP DPRD Jembrana 3 periode I Ketut Sudiasa ‘dikandangkan’ alias tak dicalonkan di Pemilu 2024. Kedua kader senior ini sebelumnya mendaftar di internal PDIP untuk maju sebagai Caleg DPRD Provinsi Bali. 

Putu Artha saat dihubungi NusaBali, Jumat (12/5) menceritakan sebelumnya memutuskan ikut mendaftar sebagai bakal calon DPRD Bali Dapil Jembrana karena mengikuti perintah partai. Saat itu ada instruksi agar pendaftaran tersebut bisa diikuti para kader di masing-masing kecamatan se-Jembrana. 

"Ikut perintah partai. Biar ada dari Kecamatan Melaya, saya ikut daftar dan saya siap mengikuti apapun keputusan partai," ujar mantan Bupati Jembrana dua periode (2011-2016 dan 2016-2021) asal Desa/Kecamatan Melaya ini. Apakah merasa kecewa tak masuk daftar caleg? Dia memastikan tidak ada rasa kecewa terhadap PDIP. 

Dia pun menegaskan selalu tunduk terhadap apapun yang menjadi keputusan partainya. "Tidak ada sama sekali (rasa kecewa). Apa yang menjadi keputusan partai, baik itu dari DPD dan DPP, pasti saya ikuti. Sebelum mengambil keputusan, pasti juga ada pertimbangan yang matang," ujar Putu Artha. Menurut Putu Artha, PDIP sudah mendarah daging dan menjadi bagian yang tidak bisa dipisahkan dari hidupnya. Tanpa PDIP, dirinya tidak akan pernah menjadi seorang anggota dewan termasuk Bupati hingga dua periode. 

"Partai (PDIP) sudah saya taruh paling atas setelah Tuhan," ujar mantan Bupati Jembrana yang terkenal sosok santun dan low profile ini. Disinggung mengenai kegiatannya saat ini, Putu Artha mengaku, sibuk ngempu (ngemong) cucu semata wayang dari putra pertamanya. Di samping itu, dirinya pun ada aktivitas berkebun pepaya. Termasuk tetap mengabdi ke masyarakat dan aktif sebagai petugas partai dengan posisi di struktur sebagai Dewan Kehormatan DPC PDIP Jembrana.  

I Ketut Sudiasa saat dikonfirmasi NusaBali terkait dirinya tak masuk daftar Caleg mengatakan dalam proses pendaftaran bacaleg di partainya, dirinya memang sengaja memilih daftar ke DPRD Provinsi karena ada desakan dari para pendukung. Di samping itu, dia mengaku pilih daftar ke DPRD Provinsi karena beberapa tim suksesnya mendaftar sebagai bacaleg dalam satu wilayah Dapil, yakni Dapil Jembrana 1 (Kecamatan Negara).

"Permintaan tokoh-tokoh. Sudah 3 periode di kabupaten (DPRD Jembrana), diminta agar maju ke provinsi (DPRD Bali Dapil Jembrana). Sudah daftar, tetapi kalah saing. Tidak direkomendasi," ujar politisi asal Kelurahan Baler Bale Agung, Kecamatan Negara ini. Sudiasa sendiri, juga termasuk salah satu kader senior PDIP. 

Politisi yang sudah bergabung di PDIP sejak tahun 1999 ini, sempat menjabat di kepengurusan sebagai Ketua Ranting, Ketua PAC, sebelum kemudian diangkat menjadi Bendahara DPC PDIP Jembrana yang juga telah didudukinya selama 3 periode. Saat terakhir naik untuk yang ketiga kalinya sebagai anggota DPRD Jembrana di Dapil Kecamatan Negara pada Pileg 2019 lalu, Sudiasa pun berhasil meraup sebanyak 2.489 suara.

Disinggung mengenai perasaannya setelah tidak direkomendasi sebagai bacaleg, Sudiasa mengaku tentunya ada rasa kecewa. Namun dirinya tetap berusaha menerima dengan lapang dada dan menyatakan tidak akan berpaling ataupun loncat ke partai lain hanya demi menjadi caleg. "Mau bagaimana lagi? Tetap setia ngayah (mengabdi) di banteng (PDIP). Sekarang ya kembali dulu lah ke komunitas ngubuh siap, ngubuh sampi (beternak ayam dan sapi)," ucap Sudiasa.

Dalam Pileg 2024 nanti, Sudiasa mengatakan, juga tidak akan memihak kepada salah satu caleg. Dia pun menegaskan tetap menyerahkan hak suara dari pendukungnya untuk memilih calon yang dianggap terbaik. Namun dengan catatan, sepanjang caleg bersangkutan itu adalah caleg dari internal PDIP. "Menyerahkan ke pemilih saja," ujar Sudiasa yang hadir langsung mewakili Ketua DPC PDIP Jembrana saat mendaftarkan bacaleg DPRD Jembrana dari PDIP ke KPU Jembrana, Kamis (11/5). 

Informasi yang dihimpun, gagalnya Putu Artha dan Sudiasa berebut rekomendasi ke DPRD Bali karena memang persaingan yang sangat ketat di Dapil Jembrana. Dapil Jembrana sendiri memiliki kuota 4 kursi di DPRD Bali. Dari 3 orang bacaleg pria yang direkomendasi PDIP maju ke DPRD Bali Dapil Jembrana, adalah I Made Kembang Hartawan dan I Ketut Sugiasa yang notabene pasangan Calon Bupati-Wakil Bupati Jembrana pada Pilkada Jembrana 2020 lalu. Kemudian 1 bacaleg pria lainnya yang juga berhasil merebut tiket ke DPRD Bali Dapil Jembrana ialah I Gusti Agung Bagus Suryadana (incumbent pengganti antar waktu I Ketut Sugiasa di DPRD Bali Dapil Jembrana).

Sedangkan 1 bacaleg perempuan yang dipasang PDIP ke DPRD Bali Dapil Jembrana adalah Ni Putu Handayani. Handayani yang merupakan new comer dipasang sebagai bacaleg DPRD Bali Dapil Jembrana setelah srikandi incumbent I Gusti Ayu Diah Werdhi Srikandi Wedasteraputri Suyasa dipasang partainya maju ke DPR RI Dapil Bali. 7 ode

Komentar