nusabali

Golkar Bangli Bergolak, Gara-gara Gunawan Terpental dari Pencalegan DPRD Bali

  • www.nusabali.com-golkar-bangli-bergolak-gara-gara-gunawan-terpental-dari-pencalegan-dprd-bali

Ketua DPD II Golkar Bangli I Gusti Made Winuntara menyebut seluruh pengurus desa, pengurus kecamatan, dan DPD II tidak ada yang mengusulkan Gunawan sebagai bacaleg.

DENPASAR, NusaBali
Menjelang Pemilu 2024, Partai Golkar Bangli bergolak. Hal ini dipicu tidak diusulkannya incumbent I Wayan Gunawan sebagai Bakal Calon Legislatif (Bacaleg) DPRD Bali Daerah Pemilihan (Dapil) Bangli untuk Pemilu 2024. Gunawan tidak masuk daftar bakal calon dengan alasan tidak diusulkan akar rumput.

Informasi yang diperoleh NusaBali, Kamis (4/5), ada 3 kader Golkar yang masuk daftar usulan sebagai Bacaleg DPRD Bali. Mereka adalah I Made Subrata, I Gusti Made Winuntara, dan Ni Luh Murtini. Untuk di Bangli, kuota kursi DPRD Bali adalah 3 kursi.
 
Subrata adalah mantan Kepala Desa Bunutin, Kecamatan Kintamani. Subrata pernah tercatat sebagai Cabup Bangli yang diusung Partai Golkar di Pilkada 2020 lalu. Di internal Partai Golkar Bangli disebut-sebut bahwa Subrata yang adik kandung mantan Bupati Bangli dua periode I Made Gianyar, dijatah tiket ke DPRD Bali sebagai bargaining atas kegagalannya merebut kursi bupati. 

Sementara Winuntara adalah politisi asal Kelurahan Bebalang, Kecamatan/Kabupaten Bangli yang saat ini menjabat Ketua DPD II Golkar Bangli.

Sedangkan Murtini adalah Srikandi Golkar asal Desa Bantang, Kecamatan Kintamani yang duduk sebagai fungsionaris DPD I Golkar Bali.   

Ketua DPD II Golkar Bangli I Gusti Made Winuntara, menyebutkan Gunawan memang tidak diusulkan akar rumput. Sehingga nama politisi asal Desa Batur, Kecamatan Kintamani, ini tidak masuk daftar bacaleg yang diusulkan ke DPP Golkar. “Seluruh pengurus desa, pengurus kecamatan, dan DPD II tidak ada yang mengusulkan Gunawan sebagai bacaleg. Nggak ada yang membahas Gunawan,” ujar Winuntara dihubungi NusaBali, Kamis kemarin.

Menurut Winuntara, DPD II Golkar Bangli sudah membuka ruang bagi pengurus di bawah, untuk mengusulkan nama-nama bacaleg. Proses penjaringan aspirasi di akar rumput ini mentok dengan usulan 3 nama yakni Subrata, Winuntara, dan Murtini. “Kami sudah buka usulan dari bawah, tapi nggak ada usulan nama Gunawan,” jelas politisi senior yang juga sesepuh Sentral Organisasi Karyawan Swadiri Indonesia (SOKSI) Bali yang merupakan underbow Golkar.
 
Kata Winuntara, hasil pleno DPD II Golkar Bangli yang melibatkan pengurus DPD II, Fraksi Golkar DPRD Bangli semuanya tidak ada menyebutkan Gunawan untuk diusulkan. “Sudah jadi keputusan pleno di DPD II Golkar Bangli. Gunawan tidak dicalonkan. Itu saya pakai dasar,” tegas Winuntara.

Winuntara mengatakan, tidak merasa keder dengan tidak majunya Gunawan di Pemilu 2024. Dengan kekuatan bacaleg saat ini pihaknya optimistis Golkar masih bisa mempertahankan 1 kursi DPRD Bali Dapil Bangli. Ada 55 kursi tersebar di 9 kabupaten/kota akan diperebutkan di Pemilu 2024. “Saya masih optimistis Golkar masih bisa pertahankan 1 kursi DPRD Bali di Dapil Bangli,” jelas Winuntara. 

Sementara itu, Gunawan dikonfirmasi NusaBali, Kamis siang mengatakan dirinya tidak ada diusulkan sebagai bacaleg untuk DPRD Bali. Malah ada rumor yang menyebutkan dirinya mau diplot sebagai calon DPRD Kabupaten Bangli. “Ya, masak saya disuruh ke DPRD kabupaten lagi. Berbaur dengan mantan anak buah. Ini nggak ada etika politik,” ujar anggota Komisi I yang sudah 5 periode bercokol di DPRD Bali.

Gunawan menegaskan, hingga kemarin partai tidak menyuruh menyetorkan data diri, seperti bacaleg di partai lain. Sementara pendaftaran bacaleg ke KPU akan habis pada 14 Mei 2023 mendatang.

Atas kondisi ini, Gunawan mengaku banyak kader Golkar Bangli di akar rumput menelepon dirinya. Mereka mau bergerak melakukan protes ke induk partai. “Tapi saya nggak kasih kawan-kawan menempuh cara itu,” ujar mantan Ketua Fraksi Golkar DPRD Bali ini.

Gunawan menyerahkan kepada DPP Partai Golkar yang akan memutuskan pada saat penetapan daftar calon tetap (DPT) di KPU Bali. “Ya kami serahkan kepada DPP Golkar saja. Kan yang memutuskan terakhir nanti adalah DPP Golkar,” ucap Gunawan. 7 nat

Komentar