nusabali

Gerindra Bali Evaluasi Pilkada

  • www.nusabali.com-gerindra-bali-evaluasi-pilkada

Ketua DPD Gerindra Bali Ida Bagus Putu Sukarta mengaku tak akan pernah kapok walaupun di pilkada serentak 6 kabupaten dan kota belum bisa merebut satu kursi pun.

DENPASAR,NusaBali
Usai Pilkada serentak 6 kabupaten dan kota, Partai Gerindra Bali membriefing ratusan kadernya di Denpasar, Kamis (24/12). Dalam acara bertema pendidikan politik  yang melibatkan unsur Fraksi, Pengurus DPC, DPD se-Bali itu dilakukan evaluasi terkait dengan hasil pilkada yang diikuti Gerindra dengan mengusung calon kepala daerah.

Hadir dalam pendidikan politik tersebut, Ketua DPD Gerindra Bali sekaligus juga anggota Dewan Pembina DPP Gerindra Ida Bagus Putu Sukarta, Sekretaris DPD Gerindra I Wayan Wiratmaja, jajaran Pengurus DPD Perempuan Gerindra Bali yang dikomandani Ida Ayu Kalpikawati, Ketua Fraksi Gerindra DPRD Bali Nyoman Suyasa, para Ketua DPC Gerindra seluruh Bali dan ratusan kader Gerindra se-Bali. Sementara akademisi I Nyoman Wiratmaja dari FisipolUniversitas Warmadewa menjadi pembicara dalam seminar sehari bertema ‘Kaderisasi dan Pendidikan Politik Untuk Tumbuhkan Semangat Kecintaan Terhadap Ibu Pertiwi’ tersebut.   

Ketua DPD Gerindra Bali, Ida Bagus Putu Sukarta dihadapan 500-an kadernya mengatakan, Gerindra tidak akan pernah kapok walaupun di Pilkada serentak 6 kabupaten dan kota belum bisa merebut satu kursi pun. Gerindra saat ini baru bisa memiliki 1 kursi bupati lewat kemenangan I Nyoman Suwirta dalam Pilkada Klungkung 2013 lalu. “Kita di 6 pilkada memang belum berhasil. Paket calon yang kita usung belum meraih suara signifikan. Tetapi kalian tidak boleh menyerah. Dari pilkada serentak ini suara Gerindra terdongkrak. Dan ini akan menjadi modal perjuangan kita di Pileg 2019 mendatang. Di Pileg 2019 kita bisa menjadi pemenang,” tegas Gus Sukarta disambut tepuk tangan para kadernya.

Gus Sukarta menyebutkan, secara kekuatan politik, suara Gerindra bisa terdongkrak bahkan naik signifikan di 2019 mendatang kalau pola kerja kader Gerindra bisa dipertahankan. Gus Sukarta mengakui begitu kuatnya dominasi incumbent yang diusung partai berkuasa. Namun pihaknya masih bisa mengimbangi dan cukup membuat repot pesaing. Politisi yang juga anggota Komisi X DPR RI ini menegaskan, Gerindra tidak ada menerapkan sanksi bagi kader seperti partai lain, karena semua kader partai sudah bekerja maksimal. “Kandidat yang kita usung semuanya punya elektibilitas bagus, kualitasnya juga bagus. Hanya untuk saat ini memang pragmatisme itu masih mendominasi. Tetapi Gerindra tidak mau menggunakan cara-cara pragmatis menarik minat masyarakat menentukan pemilih,” kata politisi asal Geriya Buruan, Kelurahan Sanur, Denpasar Selatan ini.

Salah satu cara elegan yang diterapkan Gerindra adalah penjaringan calon bupati/calon wakil bupati yang dilakukan terbuka. “Semua proses diserahkan kepada jajaran DPC. Tidak ada istilah pungutan upeti kepada calon sepeserpun. Mesin dan tiket Gerindra itu gratis. Itu cara kita mengelola partai dan menjalankan demokrasi yang jauh dari unsur pragmatisme,” tegas Gus Sukarta. 

Menurutnya, Gerindra sudah sejak lahir menerapkan bagaimana Indonesia menjalankan ajaran Bung Karno berdaulat dibidang politik, berdiri di atas kaki sendiri dalam ekonomi dan berbudaya dalam kepribadian. “Tetapi kita tidak mau bersaing secara tidak sehat, walaupun kita sudah lebih dulu, keberpihakan kepada rakyat kita tunjukkan,” tegas mantan Wakil Ketua DPRD Bali ini. 7 nat

Komentar