Loka Sabha Eratkan Sameton Sri Karang Buncing

Hajatan ini menjadi momen untuk mempererat pasemetonan (persaudaraan) keturunan Sri Karang Buncing, khususnya di Kabupaten Bangli.

Loka Sabha dihadiri Bupati Bangli Sang Nyoman Sedana Arta, Ketua DPRD Bangli I Ketut Suastika, dan para tokoh penting lainnya. Ketua Pengurus Pasemetonan Sri Karang Buncing Kabupaten Bangli Putu Winastra, menjelaskan Loka Sabha setiap 5 tahun sekali ini, untuk memilih ketua atau kepengurusan. Selain itu untuk mempererat antarsemetonan. Di Kabupaten Bangli, Pasemetonan Sri Karang Buncing lebih dari 3.000 jiwa tersebar dalam sembilan dadia di empat kecamatan.

Dalam Loka Sabha ini juga diisi dharma wacana yang memuat tentang keberadaan Pasemetonan Sri Karang Buncing. "Ada bhisama sangat penting yang harus diketahui oleh seluruh generasi Sri Karang Buncing," jelasnya.

Menurut Putu Winastra, beberapa hal yang menjadi penekanan bahwa para lelulur selalu mengajarkan agar keturunannya selalu rajin serta taat dalam menimba ilmu setinggi-tingginya. Selain itu, diharapkan selalu berbuat baik sehingga dapat bermanfaat untuk keluarga, orang lain, dan bangsa. "Keberadaan pasemetonan untuk bisa mendukung program pemerintah. Sesuai dengan visi pasemetonan yakni mengayomi, melayani, dan melaksanakan sradha bhakti," ujarnya.

Bupati Bangli Sang Nyoman Sedana Arta mengatakan bhisama Pasemetonan Sri Karang Buncing sangat relevan untuk diterapkan. Keberadaan Sri Karang Buncing sudah ada pada abad ke-8. Bupati Sedana Arta mengharapkan pasemetonan ini bisa bermanfaat bagi daerahnya. Bagaimana pontensi SDM bisa digali sehingga dapat berpartisipasi dalam pembangunan Bangli.

"Semangat pasemetonan tentu sejalan dengan kondisi saat ini yang jengah membangun Bangli. Tentu komitmen pasemetonan tercermin dalam rangka melanjutkan pembangunan Bangli," kata Bupati Sedana Arta. Bupati asal Desa Sulahan, Kecamatan Susut ini mengajak seluruh pasemetonan berjalan bergandengan tangan, bergotongroyong dalam semangat jengah membangun Bangli.7esa