nusabali

Pasemetonan Pratisentana Ida Bhatara Manggis Kuning Peringati HUT Pertama

  • www.nusabali.com-pasemetonan-pratisentana-ida-bhatara-manggis-kuning-peringati-hut-pertama

GIANYAR, NusaBali - Pasemetonan Pratisentana Ida Bhatara Manggis Kuning (PMK) peringati HUT pertama di Puri Anyar Puri Agung Gianyar, Rabu (19/4). Peringatan diawali dengan acara ‘muspa’ bersama di Merajan Agung Puri Agung Gianyar.

Manggala Utama AA Gde Mayun SH dari Puri Tulikup menjelaskan, diitetapkannya tanggal 19 April sebagai hari lahir organisasi PMK dikaitkan dengan sejarah masa lalu. Yakni peristiwa perpindahan pusat pemerintahan Dinasti Manggis dari Desa Beng ke tempat baru sekitar 2 Kilometer ke arah selatan. 

Setelah melanglang buana belajar tentang kawisesan dan tata pemerintahan sampai terjadinya peristiwa ‘pulung kaprabon’ di Kerajaan Sukawati, Dewa Manggis Api menerima dan menjalankan ‘wasiat’ dari Dewa Agung Mayun. Akan tetapi I Dewa Manggis Sakti tidak berkenan menjadikan Sukawati pusat kekuasaannya dan untuk sementara waktu kepemimpinan di Sukawati diberikan kepada I Dewa Agung Gde sebagai upaya membina dan menempatkan para putra I Dewa Agung Mayun pada posisi yang layak. 

Lalu, oleh paman-pamannya dari Puri Serongga, Abianbase dan Bitra, Dewa Manggis Api mendapat dukungan untuk membangun puri di tempat yang baru, sekitar 2 Km ke arah selatan dari Desa Beng. Penataan puri disesuaikan dengan Puri Tamanbali dibangun di atas areal milik seorang Brahmana bernama Ida Pedanda Sakti Tarukan yang diberikan kepada Dewa Manggis Api. Istana baru itu diberi nama Puri Gerya Anyar, kemudian menjadi Puri Gianyar. 

“Dewa Manggis Api sebagai Raja I Gianyar dengan nama abhiseka Dewa Manggis Sukawati (Dewa Manggis IV). Pembangunan Puri Gianyar diperkirakan selesai dan difungsikan pada hari baik, Soma (Senin) Paing, Langkir tahun 1771 M," jelasnya didampingi Humas Pasemetonan, Agung Ngurah A Windara.

Jika disesuaikan dengan kalender Masehi, maka hari tersebut sama dengan tanggal 19 April tahun 1771. Momen penting inilah selanjutnya ditetapkan sebagai hari lahir Kota Gianyar dan telah ditetapkan dengan Peraturan Daerah Kabupaten Gianyar Nomor 9 tahun 2004 tanggal 2 April 2004 tentang Hari Jadi Kota Gianyar. 

Sejak kepengurusan sah dilantik pada tanggal 19 April 2022 lalu, organisasi ini langsung tancap gas mengeksekusi berbagai program yang telah dirancang bersama. 

Manggala Utama AA Gde Mayun SH dari Puri Tulikup bersama anggota lainnya yang berasal dari utusan Puri Bitra, Serongga, Abianbase, Sukawati, Tulikup, Siangan, Beng, Sengguan, Bedulu, Wanayu, Batuan, Batu Bulan, Tegallalang, Lebih, Cebaang, berhasil mengeksekusi berbagai program yang telah dirancang bersama. Di antaranya adalah Tirta Yatra, aktifitas napak tilas ‘petilasan’ pura-pura Betara Lelangit, mulai dari Pura Indrakila, Pura Pejenengan dan Lokasi Prasasti, Pura Penataran Agung, Merajan Agung Klungkung, Pura Penataran Agung, Pura Dasar Buana Gelgel, terakhir di Pura Dalem Samplangan (Ida Sri Kresna Kepakisan). "Acara telah berjalan pada Sabtu, 12 November yang lalu. Di sela-sela Tirta Yatra yang diikuti sekitar 150 orang, juga digelar lomba fotografi, menangkap momen-momen unik dan istimewa selama perjalanan," jelasnya.

Di samping melakukan aktifitas Tirta Yatra, juga menggelar acara sarasehan. Sarasehan mengambil tema Mengenang Pahlawan Nasional DR Mr Ide Anak Agung Gde Agung. Sebagaimana diketahui bahwa DR Mr Ide Anak Agung Gde Agung adalah salah satu warih yang pantas untuk diteladani oleh generasi pasemetonan.

“Tentu tidak ada maksud untuk paling mengunggulkan beliau, sebagai anak bangsa yang telah diberikan kesempatan hidup di alam kemerdekaan, pasemetonan tetap menghargai menghormati setinggi-tingginya para pejuang dan pahlawan kemerdekaan yang lain, baik yang  berjuang secara fisik atau berjuang dengan kemampuan intelektual, berkomunikasi dan mengambil langkah-langkah diplomasi seperti yang telah dilakukan oleh DR Mr Ide Anak Agung Gde Agung bersama putra bangsa terunggul lainnya seperti Ir Soekarno, Sri Sultan HB IX, Sjahrir, dll) sehingga terwujudnya negara seperti sekarang ini," terang Agung Mayun.

Selain itu juga telah digelar sarasehan pada Minggu 20 November 2022, bertepatan dengan Hari Puputan Margarana dan masih berkaitan dengan Hari Pahlawan di Puri Loji Puri Agung Gianyar.

Ketua Panitia, Anak Agung Gde Bagus Rum (Puri Sukawati) menambahkan, menjelang pelaksanaan HUT pertama, PMK juga menggelar aksi sosial donor darah. Donor darah hasil kerja sama dengan PMI pada hari Minggu (9/4) melibatkan seluruh pasemetonan dan masyarakat umum bertempat di Puri Anyar Puri Agung Gianyar. Puncak acara HUT PMK dihadiri Wakil Bupati Anak Agung Gde Mayun yang kebetulan juga sebagai salah satu panglingsir.

Selain dihadiri organisasi pasemetonan lain, hadir keluarga pejuang I Wayan Dipta yang atas jasanya telah diabadikan dalam wujud nama jalan, nama stadion, dan pendirian monumen patung di daerah Buruan, Gianyar. Pada kesempatan tersebut diserahkan pula cinderamata kepada Bupati Gianyar sebagai dukungan Bupati kepada organisasi PMK serta perhatian Bupati atas pelestarian seni budaya di Kabupaten Gianyar. Pada peringatan HUT dipentaskan Tari Sekar Jagat (Yayasan Sentir Bali dari Puri Siangan), Tari Topeng (Sekaa Topeng PMK, yang berasal dari Puri Abian Base, Puri Kaleran dan Puri Cebaang, Serongga, Gianyar). Semua pengisi acara adalah bakat-bakat seni yang tumbuh dan terus berkembang di masing-masing puri pasemetonan. 7 nvi

Komentar