nusabali

Remaja Tewas Tenggelam di Pantai Karantina

  • www.nusabali.com-remaja-tewas-tenggelam-di-pantai-karantina

SINGARAJA, NusaBali
Berawal dari mandi di pantai bersama teman-temanya, seorang pelajar MTs (Madrasah Tsanawiyah) bernama Rofi Anwaril Qirom, 16, tewas tenggelam di Pantai Karantina, tepatnya di dekat PLTU Celukan Bawang, Desa Celukan Bawang, Kecamatan Gerokgak, Buleleng. Korban sempat diselamatkan oleh temannya, namun nyawanya tak tertolong.

Kapolsek Kawasan Pelabuhan Celukan Bawang AKP Putu Edy Sukaryawan menjelaskan, peristiwa itu bermula saat korban bersama 4 orang temannya pada Minggu (16/4) sekira pukul 17.30 Wita mandi di Pantai Karantina. Kemudian mereka bersama-sama berenang ke tengah laut dengan tujuan sebuah sampan yang berada agak di tengah laut.

Sebelum sampai di sampan tersebut, korban berteriak minta tolong dan sempat tenggelam. Korban lalu ditolong oleh rekan-rekannya dengan membawa dan menaikkannya ke atas sampan di tengah laut yang lebih dekat jaraknya. Pada saat di atas sampan korban sudah dalam kondisi lemas, tidak sadarkan diri, mulut keluar busa.

Setelah berhasil melepaskan tali sampan korban kemudian dibawa ke darat oleh teman-temannya. Korban selanjutnya dibantu oleh warga setempat  dibawa ke bidan Desa Celukan Bawang. Namun karena tidak adanya alat bantu maka korban dibawa ke Puskesmas I Gerokgak. "Setiba di Puskesmas  Gerokgak I korban sudah dinyatakan meninggal dunia," kata AKP Edy Sukaryawan.

Ia menjelaskan, hasil pemeriksaan oleh petugas medis Puskesmas Gerokgak I tidak ditemukan tanda-tanda kekerasan atau penganiayaan pada tubuh korban. "Hanya didapatkan lebam pada jenazah berwarna merah, kebiruan pada daerah dagu, leher, dada bagian atas, punggung bagian atas. Penyebab pasti kematian korban tidak dapat ditentukan karena tidak dilakukan pemeriksaan dalam," terangnya.

Sedangkan pihak orangtua korban bernama Nono Budi Mulyono tak menuntut hukum atas kejadian tersebut dan menyatakan menolak untuk dilakukan otopsi. "Orangtua korban menolak diotopsi dan menyebut  kematian korban sebagai musibah. Jenazah korban akan dibawa ke kampung halamannya di Banyuwangi, Jawa Timur," tandas AKP Edi Sukaryawan. *mz

Komentar