nusabali

Penerimaan Polri 2023 Disambut Antusias

  • www.nusabali.com-penerimaan-polri-2023-disambut-antusias

SINGARAJA, NusaBali
Kepolisian Negara Republik Indonesia (Polri) kembali membuka pendaftaran penerimaan Polri 2023.

Ada tiga jalur yang dibuka pada penerimaan Polri kali ini yaitu Tamtama Polri, Bintara Polri dan Taruna Akademi Kepolisian (Akpol). Kepala Bagian Sumberdaya (Kabag Sumda) Polres Buleleng Kompol Gede Juli mengatakan sejak dibuka pendaftaran calon siswa Polri 2023 animo anak muda yang mendaftar cukup tinggi.Terlebih sejak pendaftaran diperpanjang selama tiga hari dari semula ditutup Jumat (14/4) menjadi Senin (17/4), semakin membuka peluang pendaftar menjadi bertambah.

"Hingga diumumkan perpanjangan pendaftaran menjadi 17 April 2023 sudah sebanyak 341 orang yang telah mendaftar. Kami masih berharap adik-adik yang memenuhi syarat untuk mendaftar sehingga memiliki kesempatan menjadi anggota Polri," kata Kompol Juli, Rabu (12/4).

Ia menyebutkan, tidak ada syarat khusus dalam pendaftaran. Namun diperlukan persyaratan umum di antaranya soal umur saat mendaftar minimal 17 tahun 8 bulan dan maksimal 23 tahun. Kemudian syarat administrasi seperti lulusan minimal setara SMA atau sederajat dengan menyesuaikan tujuan pendaftaran yakni Taruna Akpol, Bintara dan Tamtama.

Kompol Juli, dalam penerimaan calon siswa Polri ini adalah bersih, transparan, aknutabel dan humanis. Tidak dipungut biaya dan yang menentukan lolos dan tidaknya adalah pendaftar sendiri. "Yang menentukan lolos dan tidaknya adalah pendaftar sendiri,yakin kalau memang mampu pasti akan bisa lulus. Ini sangat terbuka dan profesional, tidak ada pungutan apalagi KKN," mantan Kapolsek Seririt ini.

Sementara itu, salah seorang calon siswa Polri, Komang Widiasa, mengaku menjadi polisi bagian dari cita-cita selain dorongan orang tua. "Pertama saya ingin mengabdi kepada negara melalui pilihan menjadi polisi. Namun dari semua itu saya ingin membuat orang tua dan keluarga bahagia terlebih di keluarga saya belum pernah ada yang menjadi polisi," ujarnya.

Pemuda asal Desa Panjianom, Kecamatan Sukasada, Buleleng ini, mengaku mendaftar Polri untuk yang kedua setelah sebelumnya sempat mendaftar di Akademi Militer (Akmil) namun gagal. Anak buruh tani serabutan ini mengaku tidak patah arang dan mendaftar sebagai Bintara Polri. "Semoga kali ini saya tidak gagal lagi setelah melakukan persiapan dengan matang. Baik fisik, mental dan persyaratan dasar lainnya," tandasnya. *mz

Komentar