nusabali

Polda Bali Bangun 34 Pos di Jalur Mudik

  • www.nusabali.com-polda-bali-bangun-34-pos-di-jalur-mudik

DENPASAR, NusaBali
Polda Bali bersama jajaran Polres/Polresta membangun sebanyak 34 pos di jalur mudik jelang Hari Raya Idul Fitri 1444 Hijriah.

34 pos tersebut terdiri dari pos pengamanan, pos pelayanan, dan pos terpadu. "Pos PAM (pos pengamanan) ada 22, posyan (pos pelayanan) tujuh, pos terpadunya lima," kata Kepala Bidang Hubungan Masyarakat (Kabid Humas) Polda Bali Kombes Stefanus Satake Bayu Setianto saat ditemui di ruang kerjanya, Rabu (5/4).

Berdasarkan data Polda Bali, pos PAM Hari Raya Idul Fitri dibangun di seluruh wilayah hukum jajaran Polres/Polresta. Berbeda dengan pos PAM yang berada di setiap wilayah, pos pelayanan hanya terdapat di enam wilayah Polres/Polresta jajaran Polda Bali. Pos Yan itu berada di wilayah Polres Buleleng, Jembrana, Tabanan, Badung, Karangasem dan Polresta Denpasar.

Pos pelayanan itu terdiri dari Pos Yan Terminal Banyuasri di wilayah Polres Buleleng, Pos Yan Pelabuhan Gilimanuk di wilayah Polres Jembrana, Pos Yan Patung Adipura di wilayah Polres Tabanan dan Pos Yan Terminal Mengwi di wilayah Polres Badung. Kemudian, ada Pos Yan Terminal Ubung dan Pos Yan Pelabuhan Benoa di wilayah Polresta Denpasar. Ada pula Pos Yan Penelokan Kintamani di wilayah Polres Bangli.

Sementara Pos Terpadu terdapat di lima lokasi yakni di Pos Terpadu Pelabuhan Gilimanuk di wilayah Polres Jembrana, Pos Terpadu Selabih Selebar di wilayah Polres Tabanan, Pos Terpadu Masceti di wilayah Polres Gianyar, Pos Terpadu Padangbai di wilayah Polres Karangasem dan Pos Terpadu Penelokan Kintamani di wilayah Polres Bangli.

Satake Bayu menjelaskan bahwa antara pos PAM, posyan dan pos terpadu memiliki fungsi yang berbeda. Pos PAM itu berfungsi untuk melakukan pengamanan jalur. Sementara Pos Yan berfungsi untuk membantu masyarakat yang sedang mudik. "Kalau pelayanan itu ada membantu misalnya kerusakan kendaraan, kami bisa membantu menghubungi atau membantu menyediakan bantuan. Atau memberikan informasi terkait tentang mudik," jelasnya dilansir detikBali.

Di Pos Yan, ujar Satake Bayu, polisi menyediakan tenaga kesehatan yang memberikan bantuan kalau misalnya ada pemudik yang mengalami kelelahan saat mudik. "Kalau di Jawa ada yang lebih bagus lagi, dia sediakan tukang pijat. Kalau capek di perjalanan, di situ ada tukang pijat. Kalau di kami biasanya hanya dokter, hanya perawat, intinya pelayanan kesehatan," terangnya.

Sementara pos terpadu merupakan pos gabungan antara polisi dengan berbagai instansi terkait. Pos ini bisa melakukan pengamanan maupun pelayanan kepada masyarakat yang mudik. Satake Bayu mengungkapkan pendirian 34 pos tersebut dilakukan seiring dilakukannya pengamanan Hari Raya Idul Fitri lewat Operasi Ketupat Agung-2023. Operasi dilakukan H-7 hingga H+7 Hari Raya Idul Fitri, yakni dari 16 April hingga 1 Mei 2023.

Gelar pasukan Operasi Ketupat Agung-2023 direncanakan digelar pada 17 April di Lapangan Puputan Margarana, Monumen Perjuangan Rakyat Bali Bajra Sandhi, Kota Denpasar. "Ya rencana (gelar pasukan) di sana," ungkapnya. *

Komentar