nusabali

Distribusi STB di Tabanan Belum Rampung

  • www.nusabali.com-distribusi-stb-di-tabanan-belum-rampung

TABANAN, NusaBali
Distribusi set top box (STB) di Kabupaten Tabanan sudah mencapai 95 persen. Saat ini tinggal 108 penerima manfaat yang belum menerima bantuan dari Kementerian Komunikasi dan Informatika (Kominfo) tersebut.

Belum tuntasnya pemasangan tersebut seiring dengan switch off  TV analog ke TV digital. Terhadap mereka yang belum menerima STB karena saat dilakukan pemasangan penerima manfaat tak ada di rumah.

Kepala Dinas Komunikasi dan Informatika (Kominfo) Tabanan, Putu Dian Setiawan mengatakan pemasangan STB di Tabanan belum tuntas 100 persen karena 5 persennya atau setara dengan 108 penerima manfaat masih proses. "Saat pemasangan di rumah penerima manfaat yang bersangkutan tidak ada," jelasnya, Jumat (24/3)  

Hanya saja karena adanya pengunduran suntik mati TV analog tersebut diundur pihaknya pun akan menarget distribusi sebelum 31 Maret 2023 tuntas. "Kami dengan pihak ketiga dalam hal ini vonder akan menarget distribusi bisa 100 persen sebelum siaran TV analog dimatikan," kata Dian Setiawan.

Menurut dia, untuk pengunduran switch off sendiri karena memang melihat angka serapan dari sasaran STB yang belum mencapai 90 persen secara keseluruhan. Terutama di tingkat atau perhitungan provinsi.

Di tingkat provinsi dari tiga Provinsi Kalimantan Selatan, Sumatera Selatan, dan Bali, sama-sama belum mencapai 90 persen. Bahkan perhitungan di Bali masih mencapai 80 persen.

“Tapi untuk Tabanan ini tercepat di Bali. Kita sudah 95 persen. Kurang lagi seratusan orang itu saja. Dan memang untuk switch off itu akan dilakukan ketika sudah 90 persen rata-rata nasional. Dan semua ini yang mengerjakan vendor," tandasnya.

Seperti berita sebelumnya sebanyak 2.398 masyarakat kurang mampu di Kabupaten Tabanan mendapat bantuan STB dari Kementerian Komunikasi dan Informatika. Bantuan yang didapat ini menyebar di 10 kecamatan.

STB ini adalah alat untuk mengkonversi sinyal digital menjadi gambar dan suara yang dapat ditampilkan di TV analog biasa. Jadi ketika pemerintah mengalihkan TV analog ke digital untuk wilayah Bali masyarakat tak perlu khawatir masih bisa menonton TV secara bagus. *des

Komentar