nusabali

Senjata Juga Ditemukan Saat Penggeledahan di LP Singaraja

  • www.nusabali.com-senjata-juga-ditemukan-saat-penggeledahan-di-lp-singaraja

Pasca bentrok maut di LP Kerobokan, Kecamatan Kuta Utara, Badung, Kamis (17/12) sore, yang merenggut 2 nyawa dan 2 korban luka, petugas gabungan lakukan penggeledahan ke hampir semua Rutan di Bali. 

Wagub Sepakat Wacana Pindah LP Kerobokan

SINGARAJA, NusaBali
Salah satunya, penggeledahan di LP Singaraja, Buleleng, Senin (21/12), di mana petugas menemukan sejumlah barang berbahaya, termasuk senjata tajam dan alas isap shabu.

Sweeping ke LP Singaraja, Senin kemain, melibatkan petugas gabungan dari Polres Buleleng, Kodim 1609 Buleleng, dan Ditjen Pemasyarakatan Kemenkum HAM. Kapolres Buleleng AKBP Harry Hariadi Bajuri memimpin langsung sweeping di LP Singaraja ini bersama Dandim 1609 Buleleng, Letkol Inf Budi Prasetya.

Dalam sweeping tersebut, petugas menemukan barang-barang berbahaya milik napi, seperti pisau cuter, gunting, senjata tombak, penggaris berbahan besi, pipet, kertas timah, hingga korek gas yang dimodifikasi yang diduga digunakan untuk alat isap narkoba jenis sabu-sabu. Ada pula rekayasa senjata laras panjang yang merupakan hasil kerajinan dari napi. Senjata hasil kerajinan bahan koran bekas sebanyak 4 unit ini dibentuk tepat menyerupai bentuk senjata aslinya.

“Kita bisa lihat bersama, barang-barang ini merupakan kategori berbahaya. Bahkan ada beberapa alat modifikasi yang saya yakin sebelumnya digunakan untuk nyabu,” ujar Kapolres Harry Hariadi.

Menurut Harry, pihaknya sangat menyeyangkan adanya temuan sejumlah barang berbahaya yang lolos masuk ke dalam LP Singaraja ini. Dia bahkan yakin selama ini para napi dan tahanan di LP Singaraja sangat bebas menggunakan alat komunikasi berupa HP. Hal ini menyusul temuan beberapa carger, kartu SIM, dan baterai handphone dari sejumlah sel tahanan. Padahal, barang-barang tersebut jelas sangat dilarang masuk ke dalam LP.

Yang mengejutkan, kata Harry, adalah temuan rekayasa senjata laras panjang hasil kerajinan dari bahan koran bekas. Menurut dua, senjata mainan ini patut dicurigiai. Sebab, meski terlihat sepele, namun senjata mainan ini dapat dijadikan sarana latihan untuk membiasakan diri pegang senjata api.

Temuan barang-barang berbahaya ini tambah memprihatinkan karena kondisi LP Singaraja yang overload. Saat ini, ada 129 warga binaan di LP Singaraja. Padahal, kapasitasnya hanya 78 orang. “Kami dari tahun kemarin sudah sampaikan ke Pemkab Buleleg untuk relokasi. Mulanya ada satu tempat yang bisa digunakan sebagai lokasi LP di kawasan Kubutambahan, tapi terlalu jauh dari pusat kota,” ungkap Kepala LP Singaraja, Sutarno.

Sementara itu, Wakil Gubernur Bali Ketut Sudikerta sepakat dengan usulan wakil rakyat di Senayan untuk pindahkan LP Kerobokan ke daerah lain. Soalnya, kondisi LP Kerobokan sudah sangat sesak, hingga berkali-kali terjadi kerusuhan. ”LP Kerobokan kan sudah sesak. Kami setuju dilakukan upaya pemindahan. Mengenai di mana lokasinya, harus dilakukan evaluasi dan kajian,” ujar Sudikerta saat dikonfirmasi terpisah, Senin kemarin, terkaut usulan anggota DPD RI Dapoil Bali Gede Pasek Suardika dan anggota Komisi III DPR RI Fraksi Demokrat Dapil Bali, Putu Sudiartana, untuk pemindahan LP Kerobokan.

Paparan senada juga disampaikan Wakil Ketua DPRD Bali dari Fraksi Golkar, Nyoman Sugawa Korry. Dia sepakat evaluasi keberadaan LP Kerobokan. “Kalau pemindahan LP, dari dulu wacana itu. Kami di Dewan sepakat dilakukan evaluasi terkait dengan overloadnya LP Kerobokan,” ujar Sugawa Korry di Gedung DPRD Bali, Niti Mandala Denpasar, Senin kemarin.

Sedangkan Ketua Komisi I DPRD Bali dari Fraksi PDIP, Ketut Tama Tenaya, mengingatkan bentrok ormas bisa terulang lagi kalau akar persoalan tidak diselesaikan tuntas. “Tapi, bagi kami, tidak ada istilah terlambat ketimbang kita diam. Pekan depan, kami akan bicarakan dengan Kapolda masalah keamanan Bali. Kita juga ingin masalah LP Kerobokan bisa selesai dan ada evaluasi,” katanya. 7 k23,nat

Komentar