nusabali

Lomba Susur Mangrove, Angkut 2,6 Ton Sampah

  • www.nusabali.com-lomba-susur-mangrove-angkut-26-ton-sampah

Lomba susur mangrove ini berhasil mengumpulkan 2.628,17 kilogram sampah. Untuk kategori SMA mengumpulkan 1.368,7 kg dan kategori umum 1.259,47 kg sampah.

DENPASAR, NusaBali
Pemkot Denpasar melalui Dinas Pertanian dan Ketahanan Pangan, menggelar lomba susur mangrove di kawasan Estuary Dam Hutan Mangrove Batu Lumbang, Desa Pemogan, Denpasar Selatan, Jumat (24/2). Dalam lomba tersebut berhasil terangkut 2,6 ton atau 2.628,17 kilogram sampah.

Sejak pukul 08.00 Wita peserta dari kalangan pelajar dan masyarakat umum berkumpul di kawasan Estuary Dam Hutan Mangrove Batu Lumbang. Lomba susur mangrove ini dilepas oleh Wakil Walikota Denpasar I Kadek Agus Arya Wibawa didampingi Kadis Perikanan dan Ketahanan Pangan Kota Denpasar Ida Bagus Mayun Suryawangsa, Asisten Administrasi Pembangunan Setda Kota Denpasar Anak Agung Gde Risnawan.

Ida Bagus Mayun Suryawangsa mengatakan, kegiatan pelestarian habitat pantai ini merupakan rangkaian HUT ke–235 Kota Denpasar. Susur mangrove ini diikuti 200 peserta pelajar SMA/SMK dan masyarakat umum baik dari mahasiswa, komunitas peduli lingkungan, sekaa teruna di Kota Denpasar.

Menurutnya, ada dua kategori yang dilibatkan dalam lomba susur mangrove ini, kategori SMA dan i umum.
“Dalam susur mangrove ini berhasil mengumpulkan 2.628,17 kilogram sampah. Untuk kategori SMA mengumpulkan sebanyak 1.368,7 kilogram sampah dan kategori umum sebanyak 1.259,47 kilogram sampah,” ucapnya.

Dia mengatakan, kegiatan ini digelar bukan hanya serangkaian HUT Kota Denpasar melainkan juga untuk mengurangi volume sampah, terutama sampah plastik yang terdapat di wilayah Hutan Mangrove Tahura Ngurah Rai.

Wakil Walikota Denpasar I Kadek Agus Arya Wibawa mengatakan, kawasan hutan mangrove di wilayah Tahura Ngurah Rai, merupakan wilayah hilir tempat bermuaranya sampah dari sungai maupun aktivitas penduduk Kota Denpasar. Melihat hal itu, perlu dilaksanakan kegiatan pelestarian habitat pantai dengan memungut sampah plastik menggunakan kano.

Hal itu dilakukan untuk menumbuhkan kecintaan pelajar, remaja, serta masyarakat tentang pentingnya menjaga kelestarian hutan mangrove.

“Ini dilakukan agar masyarakat tidak membuang sampah khususnya sampah plastik ke perairan umum (sungai) sehingga bisa mempercepat, menstabilkan kondisi lingkungan dan menyelamatkan semua hábitat di kawasan hutan mangrove serta turut menjaga kelestarian hutan mangrove,” kata wawali Arya Wibawa. *mis

Komentar