nusabali

Diduga Palsukan KTP, WNA Suriah Diamankan

  • www.nusabali.com-diduga-palsukan-ktp-wna-suriah-diamankan

MANGUPURA, NusaBali
Seorang WNA berkewarganegaraan Suriah diamankan Tim Pengawasan Orang Asing (Tim Pora) Provinsi Bali beberapa waktu lalu.

Pria berinisial Z, 31 itu diduga melakukan pemalsuan identitas, karena yang bersangkutan kedapatan memiliki Kartu Tanda Penduduk (KTP) atas nama pribadinya.

Saat ini pihak Kantor Wilayah (Kanwil) Kementerian Hukum dan HAM (Kemenkumham) Provinsi Bali masih melakukan penyelidikan. Namun kemungkinan kasus tersebut akan dilimpahkan ke Polri, karena menyangkut tindak pidana umum.

Kepala Divisi Imigrasi Kanwil Kemenkumham Provinsi Bali Barron Ihsan, mengatakan temuan tersebut diketahui berdasarkan informasi dari Badan Intelejen Strategis (BAIS), terkait kecurigaan adanya WNA Suriah yang memiliki identitas Warga Negara Indonesia (WNI). Karena itu pihaknya bersama Tim Pora yang di dalamnya beranggotakan Imigrasi, Polri, Kejaksaan, BAIS, dan BIN, melaksanakan sidak ke daerah yang dicurigai. Kebetulan yang bersangkutan tinggal di kost-kostan di wilayah Denpasar Selatan bersama dengan pacarnya.

“Jadi, yang bersangkutan kita tangkap Kamis lalu. Namun kebetulan saat itu dia sedang bersama pacarnya yang berkewarganegaraan Filipina. Tapi pacarnya tidak terlibat,” katanya, Minggu (19/2).

Dari informasi sementara, WNA berinisial Z datang ke Bali dalam rangka berwisata, dengan menggunakan Visa On Arrival, yang berangkutan tercatat masuk ke Bali pada Januari 2023. Sampai saat ini belum terindikasi bekerja di Indonesia, namun dia mempunyai KTP atas nama dirinya sendiri. Sayangnya pihak Kemenkumham enggan membeberkan lebih detail KTP dimaksud. Sebab masih dalam prose penyelidikan.

“Sekarang sedang dalam proses penyelidikan, mungkin akan kami limpahkan kepada pihak Polri, karena ini menyangkut tindak pidana umum,” kata Barron Ihsan.

Menurutnya, kasus ini menjadi temuan pertama, di mana yang bersangkutan mendapatkan KTP tidak sebagaimana mestinya. Terkait seperti apa sanksi dan ancamannya, Barron Ihsan belum bisa berkomentar banyak. “Untuk kasusnya masih diselidiki, darimana mendapatkan KTP dan motifnya. Ini masih didalami semua,” tegasnya. *dar

Komentar