nusabali

210 Wisman China Tiba Perdana di Bali

Disambut Langsung Gubernur Koster, Bertepatan Imlek

  • www.nusabali.com-210-wisman-china-tiba-perdana-di-bali

Pelaku pariwisata sambut gembira kedatangan perdana wisman asal China, ini dipandang sebagai momentum mempercepat normalisasi pariwisata Bali.

MANGUPURA, NusaBali
Gubernur Bali Wayan Koster bersama Wakil Gubernur Tjokorda Oka Artha Ardhana Sukawati (Cok Ace) menyambut langsung kedatangan perdana wisatawan mancanegara (Wisman) asal China yang tiba di Bandara Ngurah Rai, Tuban, Kecamatan Kuta, Badung, Minggu (22/1) pagi bertepatan dengan perayaan Imlek 2574. Pada penerbangan perdana itu sebanyak 210 wisatawan asal negeri tirai bambu itu mendarat di landasan pacu bandara tersibuk ke dua di Indonesia ini menggunakan pesawat carter.

Setibanya di Terminal Internasional Bandara Ngurah Rai, 210 orang wisatawan yang berangkat dari Shenzhen, China ini langsung disambut dengan pengalungan bunga oleh Gubernur dan Wakil Gubernur Bali, tarian tradisional Bali, serta kesenian Barongsai. Untuk penyambutan dilakukan di depan pintu 1 terminal Kedatangan Internasional Bandara Ngurah Rai. Dalam penyambutan penerbangan perdana wisatawan asal China itu turut dihadiri Deputi Bidang Pemasaran Kemenparekraf RI Ni Made Ayu Marthini, General Manager Angkasa Pura I Bandara I Gusti Ngurah Rai Bali Handy Heryudhitiawan, President Director Lion Air Rudy Lumingkewas, Konjen RRC di Denpasar Mr Zhu Xinglon dan pejabat terkait lainnya.

Pada penerbangan perdana ini, pesawat charter yang terbang dari Shenzhen, China mendarat pukul 10.40 Wita dengan mengangkut 210 orang penumpang dengan rincian 191 dewasa, 17 anak, 2 infant menggunakan pesawat Lion Air nomor penerbangan JT2648.

Dalam sambutannya, Gubernur Bali Wayan Koster menyampaikan bahwa kedatangan wisatawan dari China merupakan satu capaian luar biasa. Dengan masuknya wisatawan China merupakan momentum kebangkitan pariwisata Bali. Hal ini dikarenakan sebelum pandemi Covid-19, wisatawan asal China menduduki peringkat kedua penyumbang wisatawan terbanyak yang datang berlibur ke Pulau Dewata pada tahun 2019 silam. "Ini merupakan kabar baik dan saya yakin dengan pembukaan kembali rute penerbangan langsung ini, akan memberikan dampak luar biasa bagi pariwisata Bali. Saya yakin pariwisata Bali terus bangkit ke depannya," terang Koster

Dia juga tidak menampik kalau pada tanggal 16 November 2022 lalu saat momentum KTT G20, Presiden China sempat meminta agar berkenan membuka dan memberikan ijin kunjungan wisatawan China ke Bali. Atas permintaan itu, direalisasikan dengan penerbangan perdana kali ini. Gubernur Koster juga menjelaskan bahwa tahun 2019 lalu, wisatawan asal China menduduki peringkat kedua kedatangan internasional ke Bali. "Kami berharap pariwisata bangkit kembali seperti situasi normal yaitu 6,3 juta orang wisatawan setahun. Kami berharap paling tidak tahun ini 4,5 juta," kata Gubernur Koster saat menyambut para wisatawan.

Disinggung terkait kondisi di China yang masih dilanda wabah Covid-19, Koster meyakini kalau kondisi tersebut tidak akan berdampak banyak bagi pariwisata Bali. Hal ini dibuktikan dengan kondisi wisatawan yang dalam keadaan sehat dan baik-baik saja. "Meski kasus besar, tapi semuanya baik saja. Saya yakin juga target tercapai," tegasnya.

Hal senada juga disampaikan Deputi Pemasaran Kemenparekraf RI, Ni Made Ayu Marthini. Dia mengatakan terima kasih atas penyambutan penumpang charter flight pertama dari China ini. Dia juga mendukung target wisman tahun 2023 oleh Gubernur Bali yang menargetkan 4,5 juta orang. Hal ini juga sesuai studi yang telah dilakukan pihaknya. "Tadi pak Gubernur sudah menargetkan 4,5 juta. Secara hitung-hitungan itu sesuai. Dan kalau lebih dari itu juga sangat bagus," imbuhnya di lokasi yang sama.

Pihaknya berharap setelah kedatangan penerbangan perdana ini akan ada lebih banyak lagi turis-turis dari China yang tiba di Pulau Dewata. "Target yang ditetapkan pemerintah 255.300 orang wisatawan China. Itu target, tapi kami berharap dan berupaya untuk melampaui target tersebut bahkan kalau bisa seperti tahun 2019," kata dia.

Ia menambahkan berdasarkan informasi yang diterima, Pemerintah China mulai 6 Februari mendatang juga akan mulai melepas grup-grup wisatawan ke sejumlah negara di dunia termasuk Indonesia. "Mereka juga sudah menyatakan bahwa Indonesia adalah salah satu negara yang dituju. Dan seluruh penerbangan yang dulu dapat izin juga dapat dibuka. Jadi saya rasa setelah Imlek ini akan lebih banyak lagi pesawat yang akan datang secara langsung ke Bali," tambah Ayu Marthini.

Konsul Jenderal (Konjen) China di Denpasar Zhu Xinglong menjelaskan sebelum pandemi Covid-19 tercatat ada sekitar 1,3 juta warga China berwisata ke Bali pada tahun 2019 yang lalu. Menurutnya setelah penerbangan perdana ini, dalam waktu dekat juga akan ada sejumlah penerbangan langsung dari China yang tiba di Bali.

"Kami juga akan mendorong kota-kota di China seperti Beijing dan Shanghai  membuat lebih banyak penerbangan langsung ke Bali. Dan pada bulan Februari nanti akan lebih banyak pesawat asal China ke Bali," kata Zhu Xinglong dilansir antara.

Di sisi lain, Kepala Kantor Imigrasi Kelas I Khusus Tempat Pemeriksaan Imigrasi (TPI) Ngurah Rai, Sugito mengatakan seluruh penumpang charter flight dari Shenzhen, China ke Denpasar ini diberikan ijin masuk dengan Visa Kunjungan Saat Kedatangan (VKSK) atau Visa on Arrival (VoA). Melalui kedatangan charter flight ini dan mulai banyaknya wisatawan yang berkunjung ke Bali, diharapkan dapat membantu perekonomian Bali untuk segera pulih kembali.

"Saat ini Kantor Imigrasi Ngurah Rai sedang menyiapkan 36 perangkat tambahan yang akan digunakan dalam proses pemeriksaan keimigrasian di Bandara Ngurah Rai. Perangkat tersebut akan diprioritaskan pada area kedatangan guna mengantisipasi lonjakan penumpang yang datang," tambahnya.

Sementara pelaku pariwisata Bali menyambut gembira kedatangan perdana wisman asal China yang bertepatan dengan perayaan Imlek. Hal ini dipandang sebagai momentum mempercepat normalisasi pariwisata Bali, khususnya wisman China yang selama hampir 3 tahun vakum, akibat pandemi Covid-19 maupun faktor lain.

“Selaku Ketua DPD HPI (Dewan Pimpinan Daerah Himpunan Pramuwisata Indonesia) Bali, jelas menilai sebagai peristiwa yang positif,” ujar Ketua DPD HPI Bali I Nyoman Nuarta, Minggu kemarin. Kembali datangnya wisatawan asal China, lanjut Nuarta secara khusus tentu akan berdampak pada anggota HPI dari divisi Bahasa Mandarin. “Teman-teman dari divisi Bahasa Mandarin, baik yang ada di Bali maupun di luar Bali, sudah bisa memulai melakoni profesinya, melakukan kepemanduan,” ujar  praktisi pariwisata yang juga seorang lawyer ini.

Walaupun, kalau dari sisi jumlah tentu masih jauh dibandingkan dengan kunjungan wisman China sebelum pandemi Covid-19. “Barangkali secara apple to apple masih jauh,” kata Nuarta yang asal Buleleng ini. Namun  diharapkan akan menjadi pemantik atau kunci pembuka terus mengalirnya wisman China ke Bali setelah 3 tahun vakum.

Dia pun menegaskan, agar anggota HPI khususnya dari divisi Bahasa Mandirin bersiap. Kesiapan tersebut, bukan saja keterampilan teknis dan visi kepemanduan. Tetapi juga kesiapan dalam hal legalitas formal sebagai pemandu, antara lain kepastian lisensi sebagai pemandu. “Kalau ada anggota (dari divisi Bahasa Mandarin) lisensi atau surat izinnya sudah lewat agar segera memperpanjang. DPD HPI Bali, siap melayani anggotanya. Menurut Nuarta, khusus angggota yang berbahasa Mandarin berjumlah 1.200 orang.

Dihubungi terpisah Ketua DPD Association of The Indonesia Tour and Travel Agencies (Asita) Bali, I Putu Winastra juga sambut positif hadirnya wisman China untuk pertama kali pasca pandemi Covid-19. “Dan kebetulan yang meng-handle adalah anggota kami, sebanyak 6 agen,” ungkapnya.

Hanya saja, wisman China yang datang menggunakan carter flight, bukan penerbangan reguler. Menyusul nanti yang diharapkan agar kedatangan wisman China dari penerbangan reguler. Karena alasan itulah, Asita sebelumnya mengusulkan agar ada penerbangan langsung dari 3 kota di China ke Bali.

Ketiganya adalah Beijing, Sanghai dan Kwangcu. Menurut Winastra dari ketiga kota inilah salah satu main market atau pasar utama wisman China berasal. Untuk langkah lebih lanjut, Putu Winastra menyatakan antara Asita dan BTB (Bali Tourism Board/Gabungan Industri Pariwisata Indonesia/GIPI Bali) saling menguatkan. “Intinya adalah Asita dengan anggota sangat siap melayani kehadiran wisman, khususnya wisman China kali ini,” ucap Winastra.

Sementara CEO Bali Melali MICE dan Melali Bali DMC, I Ketut Jaman mengatakan kedatangan kembali wisman China yang  pertama kali setelah hampir tiga tahun pandemi Covid-19, tentu berdampak positif. “Dari perspektif pariwisata itu tentu bagus,” ujar pria asal Tegallalang, Gianyar ini. Hal ini menurut Jaman memberikan citra Bali kepada wisatawan China maupun wisman lainnya berwisata ke Bali.

Jaman meyakini wisatawan China yang datang ke Bali bukan orang  ‘sembarangan’.  Maksudnya secara  ekonomi  tentu  memiliki  pendapatan lebih, sehingga mampu berpergian ke luar negeri, khususnya ke Bali. Kemudian dari sisi kesehatan, khususnya kaitannya dengan pandemi,  Jaman percaya wisman China tersebut sudah lolos pemeriksaan kesehatan. “Asumsinya, mereka tentunya sudah melakukan pemeriksaan secara bertahap, sehingga dinyatakan boleh berwisata ke Bali. Secara psikologis, tujuan orang berwisata tentu ingin bergembira, sehingga lebih sehat secara mental. Apa yang kita kenal wisata wellness,” terangnya. Dengan demikian  setelah pulang dari Bali akan lebih segar, lebih gembira melakoni aktivitasnya.

Jaman mengapresiasi upaya pemerintah, dalam hal ini Gubernur Wayan Koster bersama pihak terkait, diantaranya komponen pariwisata Bali, memperjuangkan agar penerbangan internasional semakin banyak ke Bali. Termasuk penerbangan langsung dari China. Demikian juga penyambutan penerbangan perdana dan kedatangan wisman China oleh Gubernur Koster.  Menurut Jaman, sebagai wakil pemerintah pusat di daerah hal itu menunjukkan keinginan Gubernur menjalin dan meningkatkan persahabatan, hubungan antar negara, antar bangsa. Termasuk hubungan budaya antara Bali dengan China. Untuk diketahui pangsa pasar wisman China merupakan salah satu pasar potensial besar wisman Bali. Sebelum pandemi Covid-19, wisman China pernah menduduki peringkat pertama. *dar, k17

Komentar