nusabali

Target PAD Tabanan Tak Tercapai

  • www.nusabali.com-target-pad-tabanan-tak-tercapai

TABANAN, NusaBali - Pendapatan Asli Daerah (PAD) Kabupaten Tabanan di tahun 2022 terancam tak terpenuhi.

Dari target Rp 510 miliar lebih, per 26 Desember 2022 baru tercapai Rp 353 miliar lebih atau sebesar 69,33 persen. Penyebabnya, ada sejumlah pendapatan, khususnya pajak yang capaiannya masih rendah. Hingga akhir tahun nanti estimasi PAD akan berhasil tercapai sekitar Rp 400-450 miliar. 

Kepala Badan Keuangan (Bakeuda) Tabanan I Wayan Kotio menyebutkan secara garis besar PAD di tahun 2022 naik dibandingkan di tahun 2021. Dari target PAD sejumlah Rp 510 saat ini sudah mencapai 60 persen. Berbeda dengan di tahun 2021 yang capaiannya rendah. "Sekarang naik, tahun lalu (2021) dari target Rp 413 miliar hanya tercapai Rp 362 miliar," ujarnya, Kamis (29/12). 

Capaian PAD belum 100 persen lantaran ada sejumlah objek yang capaiannya masih rendah. Seperti pajak restoran dan pajak IMB. Selain itu ada laporan pendapatan yang belum masuk seperti Pendapatan Badan Layanan Umum Daerah (BLUD). "Ini belum akhir tahun, secara keseluruhan belum masuk, namun estimasi kami PAD akan tercapai sampai akhir tahun sekitar Rp 400-450 miliar," tegasnya. 

Menurut dia dalam perolehan PAD ini, ada 9 objek penyumbang, mulai dari pajak daerah, hasil retribusi daerah, hasil pengelolaan kekayaan daerah yang dipisahkan dan lain-lain. Dari jumlah itu pajak daerah penyumbang PAD tertinggi, sebab dari target Rp 159 miliar lebih, capaiannya melebihi target sebesar Rp 171 miliar lebih. "Kalau di pajak daerah BPHTB yang paling tinggi perolehanya," beber Kotio.

Menurut Kotio BPHTB memperoleh capaian tinggi karena banyak yang bertransaksi tanah di bidang properti. Hanya saja kondisi ini belum bisa disebutkan perekonomian di Tabanan sangat baik, sebab meskipun pada saat pandemi ekonomi lesu namun ada yang bertransaksi tanah.

"Selain BPHTB, khusus pajak lampu penerangan jalan juga memperoleh capaian lampu target. Dari sekian objek, memang yang restoran belum tercapai. Dari yang ditarget Rp 12 miliar baru tercapai Rp 10 miliar. Ada pula dari sektor IMB," jelas Kotio. 7des

Komentar