Magibung Meriahkan Penglipuran Festival

Magibung berlangsung di tengah jalan utama desa, diikuti seluruh warga Desa Penglipuran. Maegibung ini dihadiri Wakil Bupati (Wabup) I Wayan Diar. Saat itu, Wabup Diar menikmati santap malam magibung dengan menu nasi, lawar, dan sate lilit olahan warga setempat. Kelian Banjar Adat Penglipuran I Wayan Agustina mengatakan magibung serangkaian PVF ini sebagai bentuk pelestarian budaya warisan para tetua desa Penglipuran. Tradisi ini tetap dipertahankan.

 
Di Desa Penglipuran, acara megibung sudah dilakukan dari zaman dahulu. Biasanya dilaksanakan dalam upacara adat dan keagamaan. "Magibung tahun ini menjadi spesial karena kegiatan ini untuk pertama kalinya dimasukan dalam agenda Penglipuran Village Festival," jelasnya.

Dia berharap kegiatan ini dapat mengedukasi generasi muda dalam pelestarian budaya dan kearifan lokal. Selain itu memupuk rasa persatuan dan kebersamaan antar warga. "Kegiatan ini sebagai ungkapan rasa syukur kepada alam semesta serta kepada Tuhan atas kelimpahan berkah yang telah diberikan. Selain itu, sebagai implementasi konsep Tri Hita Karana," kata Wayan Agustina.

Wabup Bangli I Wayan Diar menyampaikan apresiasi kepada warga Desa Penglipuran. Karena setiap tahun sukses menyelenggarakan Penglipuran Village Festival. Meski Penglipuran sudah dikenal wisatawan internasional, namun masih tetap mempertahankan budaya dan kearifan lokalnya.

Wabup asal Desa Belantih, Kecamatan Kintamani, ini berharap agar kegiatan tersebut dapat dipertahankan. "Filosofi yang terkandung di dalamnya adalah konsep kebersamaan yang tidak memandang status sosial dan ekonomi, duduk sama rendah berdiri sama tinggi," jelasnya.

Kata dia, Pemkab Bangli selalu mendukung upaya-upaya pelestarian budaya seperti di Desa Tradisional Penglipuran ini. Acara magibung ini bisa menjadi media promosi yang dapat menarik lebih banyak lagi minat wisatawan untuk berkunjung ke Desa Wisata Penglipuran.*esa