nusabali

Kisah Niskala Pendiri pada Awal Memulai Jasa Kremasi Binatang

Pasutri di Desa Kuwum, Mengwi, Badung Kelola Jasa Kremasi untuk Hewan Peliharaan

  • www.nusabali.com-kisah-niskala-pendiri-pada-awal-memulai-jasa-kremasi-binatang

Salah satu kejadian niskala yang dialami Kembar, yakni beberapa anjing yang dikubur pada lahan pemakaman Cakrakembar pernah mendatanginya dalam mimpi.

MANGUPURA, NusaBali

Jasa kremasi hewan peliharaan menjadi fenomena menarik saat ini lantaran banyak pencinta hewan ingin peliharaan kesayangan mereka yang meninggal dilepas dengan layak. Namun, secara niskala jasa kremasi ini tidak sesederhana kelihatannya.

Seperti diungkapkan Pendiri Cakrakembar Bali Pet Burial and Cremation di Banjar Nyelati, Desa Kuwum, Kecamatan Mengwi, Kabupaten Badung, Wayan Kembar,63. Menurutnya, dirinya sempat mengalami hal-hal niskala pada awal pendirian jasa kremasi binatang tersebut.

“Awal membuka jasa kremasi binatang peliharaan ini, saya sering bertengkar sama suami sampai saya ngambul (ngambek) ke rumah menantu,” ungkap Kembar ketika ditemui NusaBali, Selasa (6/12). Setelah merefleksi diri, Kembar menyadari bahwa pertengkarannya dengan sang suami tidak sesederhana masalah rumah tangga semata. Saat awal mendirikan usaha ini pada tahun 2017, Kembar membuka lahan tegalan di belakang rumahnya untuk dijadikan tempat kremasi dan lahan pemakaman jenazah binatang.

Namun, Kembar belum maturpiuning (memberi tahu) ke hadapan Ida Bhatara di Merajan. Semenjak saat itu, dirinya sering bermasalah dengan suaminya. Sampai akhirnya, ia masadu (mengadu) ke hadapan Ida Bhatara Hyang Guru (kemulan). “Damuh, apa kal tanem di teba? (Hambaku, apa yang kau tanam di tegalan itu?) Begitu kami mendapat wangsit,” ujar Kembar mengaku mendapat pencerahan.

Kembar menjelaskan bahwa Ida Bhatara sempat duka (murka) bahwa benda yang tidak sepantasnya berada di lahan tersebut ada di sana. Selain itu, belum ada pemberitahuan awal mengapa kegiatan kremasi dan menanam jenazah binatang ini dilakukan di lahan tersebut. Begitu mendapat pencerahan, Kembar dibantu sang suami dan menantunya pada hari yang sama ketika wangsit itu diterima mulai membangun sebuah palinggih yang berfungsi layaknya panunggun karang (penunggu karang) di area tersebut. Sejak saat itu, Kembar mengaku jasa kremasi yang ia jalankan tersebut lancar hingga saat ini.

Selain kejadian tersebut, beberapa anjing yang dikubur pada lahan pemakaman Cakrakembar ini juga pernah mendatangi Kembar dalam mimpi. Kejadian dicari ke dalam mimpi ini berawal dari rarapan mamunjung (berziarah) yang ia bedakan dari masakan di dapurnya. “Dadong (nenek) pernah dikejar dan dikerumuni (anjing) dalam mimpi. Mereka seperti meminta apa yang ada di dapur dadong. Karena saat itu misalnya dadong punya urutan di dapur, tapi saat mamunjung, dadong kasih telur saja,” ujar Kembar.

Sejak dicari sampai ke mimpi tersebut, Kembar sampai saat ini selalu rajin mamunjung setiap hari dan memberikan rarapan (jajanan) apa pun yang ia masak dari dapurnya. Kata Kembar, binatang peliharaan yang dikubur di tegalannya itu sudah ia anggap seperti cucunya. Oleh karena itu, ia belum pernah sekali pun absen mamunjung. Khusus kejadian seperti dicari ke alam mimpi ini cukup wajar bagi Kembar lantaran dialah yang mendoakan dan memandikan setiap jenazah binatang yang masuk ke jasa kremasinya. *ol1

Komentar