nusabali

KTT G20, Basarnas Siagakan Kapal dan Helikopter

  • www.nusabali.com-ktt-g20-basarnas-siagakan-kapal-dan-helikopter
  • www.nusabali.com-ktt-g20-basarnas-siagakan-kapal-dan-helikopter

Mangupura, NusaaBali
Basarnas menyiagakan peralatan utama (alut) dalam rangka siaga khusus Konferensi Tingkat Tinggi (KTT) G20, Minggu (6/11) petang.

Alut dikirim langsung dari luar pulau Bali dan tiba di Bali kemarin. Helikopter Bolcow BO-105 HR-1521 dengan 5 orang crew telah landing di Bandara Internasional I Gusti Ngurah Rai, Kelurahan Tuban, Kecamatan Kuta Selatan. Heli SAR ini bergerak dari Skuadron 400 Lanudal Bandara Juanda Surabaya. Helikopter tersebut akan ditempatkan di GWK, akses terdekat dengan Nusa Dua, tempat KTT G20. Sementara, Heli AS 365 N3+Dauphin HR-3604 juga telah tiba di Bali. Helikopter dengan 6 crew tersebut take off dari Base Ops Lanudal Juanda (Lanud Muljono Bandara Juanda Surabaya).

Kekuatan laut juga telah tiba di Bali. Ada dua unit kapal Basarnas sudah merapat di Pelabuhan Benoa, Kelurahan Pedungan, Kecamatan Denpasar Selatan, yaitu KN SAR Arjuna 229 dan KN SAR Wisnu. Kedua kapal tersebut dilengkapi berbagai peralatan SAR, baik di permukaan maupun di dalam air serta dilengkapi hellypad untuk pendaratan helikopter.

Kabasarnas Marsdya TNI Henri Alfiandi melalui Kepala Biro Humas dan Umum S Riyadi dan Kepala Kantor SAR Denpasar Gede Darmada, mengatakan pengiriman peralatan SAR tersebut untuk mendukung penuh perhelatan KTT G20 yang akan berlangsung pada 15-16 November mendatang. “Seluruh peralatan SAR tersebut untuk mendukung KTT G20,” kata Kabasarnas Marsdya TNI Henri Alfiandi dalam keterangan pers yang diterima NusaBali kemarin.

Dikatakan, Basarnas sama sekali tidak pernah berharap ada musibah saat perhelatan KTT G20. Namun, ditegaskan kehadirannya untuk memberikan keyakinan kepada seluruh delegasi, bahwa Basarnas telah siap menghadapi keadaan darurat. “Intinya kami ingin memberikan keyakinan kepada seluruh delegasi, bahwa Basarnas telah siap menghadapi kedaruratan kecelakaan, bencana, maupun kondisi membahayakan manusia selama kegiatan berlangsung,” tegasnya. *asa

Komentar