nusabali

Tertibkan Atribut yang Tak Terkait G20, Satpol PP Bali Tidak Tebang Pilih

  • www.nusabali.com-tertibkan-atribut-yang-tak-terkait-g20-satpol-pp-bali-tidak-tebang-pilih

DENPASAR, NusaBali
Satuan Polisi Pamong Praja (Satpol PP) Provinsi Bali bekerjasama dengan Satpol PP Kabupaten/Kota melakukan penertiban/pembersihan jalan dari baliho, baner, spanduk, dan umbul-umbul yang tidak terkait dengan pelaksanaan KTT G20 atau yang bentuk dan desainnya tidak sesuai standar yang ditentukan. Penertiban dilakukan tanpa tebang pilih dan ditarget tuntas sebelum 4 November 2022.

Tindakan penertiban dilakukan berdasarkan surat Sekretariat Daerah Provinsi Bali B.36.045/5945/Bid.II/SatpolPP perihal Pembersihan Jalur KTT G20. Surat tersebut merupakan turunan dari arahan Menteri Koordinator Bidang Kemaritiman dan Investasi (Menko Marves) Luhut Binsar Panjaitan, yang menyatakan semua jalur dari Bandara I Gusti Ngurah Rai menuju Hotel Apurva Kempinski, ITDC Nusa Dua, Garuda Wisnu Kencana (GWK), dan tempat persemaian mangrove Tahura Ngurah Rai, harus bersih/bebas dari baliho, baner, spanduk, dan umbul-umbul yang tidak terkait dengan pelaksanaan KTT G20 atau yang bentuk dan desainnya tidak sesuai standar yang ditentukan sampai tenggat waktu 4 November 2022.

Kepala Satpol PP Provinsi Bali Dewa Nyoman Rai Dharmadi menyampaikan penertiban juga dilakukan untuk mempersiapkan pemasangan 2.500 penjor di sepanjang jalan protokol yang akan dilalui delegasi negara KTT G20.

“Ada informasi pada 12 November delegasi sudah berdatangan,” kata Dewa Dharmadi pada konferensi pers di Kantor Satpol PP Bali, Selasa (1/11).

Dewa Dharmadi mengatakan dalam pelaksanaan penertiban yang dilakukan tidak bisa menghindari pro dan kontra. Dia memastikan jika penertiban yang dilakukan tidak tebang pilih, melainkan sesuai dengan kriteria yang jelas, yakni atribut-atribut yang tidak ada keterkaitan dengan KTT G20 dan bentuk tidak sesuai standar yang ditentukan.

“Jadi yang dibongkar pun yang dipasang di pohon, dipasang di tiang listrik, melewati batas trotoar, kondisinya rusak, robek, kadaluwarsa, reklame bodong,” beber Dewa Dharmadi.

Dewa Dharmadi mengajak semua pihak menjadikan ajang KTT G20 momentum untuk menata kembali kebersihan lingkungan Bali, termasuk kepada para pelaku usaha yang menempatkan atribut promosinya di pinggir jalan tidak sesuai standar yang ditentukan. Menurutnya, gelaran KTT G20 ini bagian dari promosi untuk bangkitnya pariwisata Bali. Hingga gelandangan dan pengemis (gepeng) juga menjadi perhatian pihaknya untuk ditertibkan.

“Komitmen kami di jalur-jalur G20, 1 November tuntas, selebihnya di jalur-jalur menuju DTW terus dilakukan kawan-kawan Satpol PP kabupaten/kota,” kata birokrat asal Desa Batununggul, Kecamatan Nusa Penida, Klungkung.

Dewa Dharmadi menegaskan untuk memastikan penertiban yang dilakukan tidak tebang pilih, baliho berbau politik juga akan diturunkan. Asalkan berada pada jalur yang dilalui delegasi KTT G20. Termasuk billboard kampanye institusi pemerintah maupun swasta. “Kami sudah surati bupati/walikota untuk menyampaikan kepada pemilik billboard karena mereka kan sewa itu,” ucapnya.

“Kalau masih ada yang tertinggal, laporkan pada saya,” tandasnya.  Dia menyatakan, sejumlah pemilik warung yang spanduk atau balihonya diturunkan telah menghubunginya untuk menanyakan keberadaan spanduk-baliho-nya. “Baliho itu kita letakkan di belakang, dan sudah saya beritahu pemiliknya. Si pemilik menerima dan bahkan mengucapkan terima kasih karena balihonya tidak kita sita,” tegasnya. *cr78

Komentar