nusabali

Nelayan Desa Patas Dibantu 5 Ton Bibit Rumput Laut

  • www.nusabali.com-nelayan-desa-patas-dibantu-5-ton-bibit-rumput-laut

SINGARAJA, NusaBali
Kelompok Usaha Bersama (KUB) Bina Karya, Desa Patas, Kecamatan Gerokgak, Buleleng, tahun ini mendapatkan bantuan 5 ton bibit rumput laut.

Bantuan tersebut diberikan oleh Kementerian Kelautan dan Perikanan melalui Balai Perikanan Budidaya Air Payau (BPBAP) Situbondo.

Nelayan di Desa Patas dipilih karena mereka sudah familiar membudidayakan rumput laut. Hanya saja, ladang rumput laut mereka ludes disapu gelombang pasang beberapa tahun lalu.

Budidaya rumput laut sebenarnya bagi nelayan, menjadi sumber penghasilan tambahan, selain aktivitas menangkap ikan di laut. Kepala Dinas Ketahanan Pangan dan Perikanan (DKPP) Buleleng I Gede Putra Aryana, Minggu (23/10) mengatakan, nelayan di Buleleng barat khususnya memiliki minat budidaya rumput laut cukup tinggi. Hanya saja mereka kehabisan modal untuk memulai lagi usaha budidayanya usai beberapa kali disapu gelombang pasang.

“Sebenarnya nelayan di Desa Patas sudah sangat paham bagaimana berbudidaya rumput laut yang baik. Pesisir pantainya juga sangat mendukung disana, karena gelombangnya tidak terlalu besar,” kata Putra Aryana.

Menurutnya budidaya rumput laut sangat berpotensi besar untuk dikembangkan. Penanganan penyakit juga relatif mudah ditangani. Pengembangan budidaya rumput laut di Buleleng, selain di pesisir Patas, juga ada di pesisir Desa Sumberklampok, Kecamatan Gerokgak dan pesisir Desa/Kecamatan Kubutambahan.

Sebenarnya harga bibit rumput laut sangat terjangkau, yakni, hanya Rp 2.000 per kilogram. Hanya saja kendala saat ini, pembudidayaan rumput laut untuk mendapatkan hasil panen yang baik, minimal memerlukan luas lahan 1-5 hektare permukaan laut. Sehingga modal pembelian bibit dan prasarana pendukung lainnya, memerlukan biaya yang tidak sedikit.

Sementara itu untuk pemasaran, sebenarnya hasil panen rumput laut sudah tidak masalah. Produksi rumput laut banyak terutama yang sudah berbentuk kering banyak dicari pabrik-pabrik olahan makanan. Hanya saja besarnya permintaan pasar, belum dapat dipenuhi oleh produksi nelayan di Buleleng.

“Kalau banyak yang mau menggeluti, prospeknya bagus. Karena perusahaan pabrik tepung rumput laut sudah ada di Desa Patas. Mereka perlu 30 ton sehari untuk memenuhi produksi tepung. Tetapi karena produksi di Buleleng masih minim, mereka akhirnya mendatangkan rumput laut dari luar Bali,” papar mantan Camat Busungbiu ini. *k23

Komentar