nusabali

Kapal Milik Ditjen Kelautan Terbakar di Tanjung Benoa

  • www.nusabali.com-kapal-milik-ditjen-kelautan-terbakar-di-tanjung-benoa

Sebuah kapal milik Ditjen Kelautan yang sedang lego jangkar di Dermaga Tanjung Benoa, Kuta Selatan, Badung, Senin (1/5) pukul 23.00 Wita ludes terbakar.

DENPASAR, NusaBali
Kapal Hiu Macan 02 yang sedang melaksanakan tugas untuk menjaga perairan di Bali ini diduga mengalami korsleting listrik. Akibatnya, api dengan cepat membesar dan membakar seluruh isi kapal. Tidak ada korban jiwa dalam musibah ini, namun kerugian diperkirakan mencapai ratusan juta rupiah. Selain itu delapan pucuk senjata api laras panjang dan ribuan amunisi ikut terbakar.

Informasi yang dihimpun, tidak ada yang mengetahui persis insiden terbakarnya kapal yang sedang lego jangkar sejak 3 pekan lalu di Pelabuhan Benoa ini. Hanya saja, beberapa saksi di seputaran lokasi mendengar bunyi ledakan yang cukup keras. Ledakan tersebut, menurut saksi di lokasi diiringi dengan kepulan asap yang membubung tinggi dari kapal dan tak lama api muncul dari dalam kapal. Para ABK yang sedang istirahat di dalam kapal mencoba memadamkan api dengan APAR (Alat Pemadam Api Ringan). Namun, kondisi di dalam kapal yang dipenuhi bahan mudah terbakar membuat para ABK tidak banyak pilihan selain menceburkan diri ke laut.

“Untung para ABK ini bangun tepat waktu dan menyelamatkan diri dengan cara meloncat ke kapal Hiu Macan 09 yang sedang lego jangkar di sampingnya,” beber sumber di kepolisian, Selasa (2/5) siang. Setelah itu, nelayan dan ABK yang ada di lokasi berusaha menjinakkan api dengan peralatan seadanya. Namun, kuatnya tiupan angin membuat api dengan cepat merembet. Nelayan setempat lalu menghubungi petugas pemadam kebakaran. Petugas pemadam yang datang langsung mengevakuasi kapal tersebut ke tengah laut dengan cara menarik agar tidak merembet ke kapal lainnya. Api baru padam pukul 02.45 Wita.

Dari pemeriksaan saksi-saksi termasuk ABK kapal, api yang membakar kapal patroli tipe 36 yang dinakhodai Hendra Wolah ini diduga bersumber dari genset yang ada di dalam kapal. Pasalnya, sebelum insiden tersebut, mesin kapal ini sudah dalam keadaan mati. Hanya genset yang menerangi para ABK. “Pengakuan mereka (saksi) memang ada bunyi ledakan. Apakah itu dari genset atau sumber lain? Ini yang masih dilakukan penyelidikan. Namun, dugaan awal karena korsleting listrik yang bersumber dari genset tersebut,” imbuh sumber ini.

Akibat insiden ini, barang-barang dalam kapal ikut ludes terbakar, bahkan barang inventaris berupa 1 pucuk senjata metraliur dengan amunisi 150 butir, 8 pucuk senpi laras panjang jenis PM 11 dengan 2.000 butir amunisi ikut hangus. Direktur Polair Polda Bali, Kombes Pol Sukandar membenarkan insiden terbakarnya kapal Hiu Macan 09 ini.  Dia mengatakan hingga kini pihaknya masih melakukan sejumlah pemeriksaan. Bahkan dalam mencari tahu serta memastikan penyebab kebakaran, Dit Polair Polda Bali menggandeng tim Laboratorium Forensik (Labfor) Polri. “Masih dalam penyelidikan. Kita bekerja tim untuk mengungkap penyebab kebakaran ini,” imbuh Kombes Sukandar. * dar

Komentar