nusabali

Satu Keluarga Terseret Air Bah, Dua Tewas

  • www.nusabali.com-satu-keluarga-terseret-air-bah-dua-tewas
  • www.nusabali.com-satu-keluarga-terseret-air-bah-dua-tewas

AMLAPURA, NusaBali
Karangasem dikepung bencana saat hujan deras mengguyur sejak, Senin (17/10) dinihari.

Satu keluarga terseret air bah yang menghantam rumah mereka hingga menyebab dua orang tewas terjadi di Banjar Santhi, Desa/Kecamatan Selat, Karangasem. Sementara di Banjar Perangsari Tengah, Desa Duda Utara, Kecamatan Selat terjadi tanah longsor menimpa sebuah rumah hingga menyebabkan satu orang meninggal dunia.

Informasi yang dihimpun NusaBali, satu keluarga terseret banjir terjadi di Banjar Santhi, Desa/Kecamatan Selat, Karangasem pada Senin pagi pukul 04.00 Wita. Rumah keluarga ini yang lokasinya di tepi sungai tergerus air bah yang tiba-tiba datang.  

Satu keluarga terdiri atas I Gusti Ngurah Suparta,49, bersama istrinya I  Gusti Ayu Kartini,39, beserta tiga anaknya I Gusti Ayu Pradnya Aprilianti,19, I Gusti Ayu Agung Trisna Apsari,17, dan I Gusti Ngurah Wedana Putra,9 hanyut terbawa arus air. Sang ayah I Gusti Ngurah Suparta dan istri I Gusti Ayu Kartini serta seorang anaknya I Gusti Ayu Agung Trisna Apsari berhasil selamat. Sedangkan dua anaknya ditemukan meninggal dunia, yakni I Gusti Ayu Pradnya Aprilianti yang keseharian bekerja sebagai karyawan sales barang elektronik dan siswa kelas III SDN 1 Selat I Gusti Wedana Putra.

Korban I Gusti Ayu Pradnya Aprilianti ditemukan warga dalam kondisi meninggal di dekat bendungan Banjar Santhi dalam kondisi telungkup penuh lumpur pada pukul 09.00 Wita. Lanjut dievakuasi dan dititipkan di Puskesmas Selat. Menyusul adiknya I Gusti Ngurah Wedana Putra  ditemukan tertimbun lumpur sekitar 10 meter di selatan rumahnya pukul 15.00 Wita.

Tiga korban banjir yang berhasil menyelamatkan diri ini masih menjalani perawatan di Puskesmas Selat, yakni I Gusti Ngurah Suparta, bersama istrinya I Gusti Ayu Kartini dan seorang putrinya I Gusti Ayu Agung Trisna Apsari. Gusti Ngurah Suparta yang hanyut sejauh sekitar 50 meter mengalami luka di jari-jari kaki kiri mendapatkan 4 jaritan dan luka gores di lutut kanan.

Sedangkan istrinya, I Gusti Ayu Kartini seluruh tubuhnya pegal, karena dipontang-panting banjir, putrinya I Gusti Ayu Agung Trisna Apsari mengaku tidak mengalami sakit, hanya masih trauma. Gusti Ngurah Suparta menuturkan awalnya hujan lebat sejak, Minggu sore. Selanjutnya dia terjaga dari tidurnya pukul 02.00 Wita. Semua anggota keluarganya juga terbangun dari tidurnya, karena hujan lebat. Selanjutnya Gusti Ngurah Suparta bersama korban I Gusti Ayu Pradnya Aprilianti dan I Gusti Ayu Agung Trisna Apsari memindahkan jemuran pakaian dari teras rumahnya.

Lokasi rumah mereka berada di tepi sungai mati, barat Pura Puseh atau selatan tempat Ida Bhatara masucian manakala Usaba Kapat. Saat itulah tiba-tiba air bah datang dan menerjang sebagian bangunan rumah hingga hanyut dan sekeluarga ini pun yang sedang berada di dalam rumah ikut terseret banjir.  

“Listrik mati, situasi gelap. Istri saya nyangkut di pohon, anak saya I Gusti Ayu Agung Trisna Apsari berhasil berpegangan di akar pohon, dan dua anak saya hanyut,” jelas Gusti Ngurah Suparta terbata-bata. Pasca tertimpa bencana, Gusti Ngurah Suparta mengaku belum mengetahui rencana tempat tinggal selanjutnya karena rumahnya hanyut. Anaknya yang selamat Gusti Ayu Agung Trisna Apsari, siswi kelas XII IPA SLUA Saraswati Selat mengaku hanyut sejauh 100 meter dari rumahnya, lalu berhasil berpegangan di akar pohon di tengah cuaca gelap.

Petugas Pos Pencarian dan Pertolongan (SAR) Karangasem dikoordinasikan I Gusti Ngurah Eka bersama petugas BPBD (Badan Penanggulangan Bencana Daerah) Karangasem, Polsek Selat, Koramil Selat, perangkat Desa Selat dan warga masyarakat melakukan evakuasi korban I Gusti Ngurah Wedana Putra. “Sebenarnya korban ditemukan sekitar 10 meter di selatan rumahnya. Hanya saja terkubur lumpur. Saat melakukan pencarian ditemukan ada kerumunan lalat dan mengeluarkan bau, setelah dicek korban terkubur, lalu kami evakuasi dan dititipkan  di Puskesmas Selat,” jelas  I Gusti Ngurah Eka.

Sedangkan satu korban tewas di lokasi berbeda terjadi di Banjar Perangsari Tengah, Desa Duda Utara, Kecamatan Selat, Karangasem menimpa, I Wayan Suti,59. Kamar tidurnya tertimpa tebing longsor  hingga korban yang tengah terlelap tidur tertimbun sedalam satu meter. “Rumah kakak (I Wayan Suti) di dekat tebing,” jelas adik korban I Made Putu.

Rombongan Bupati Karangasem I Gede Dana bersama Ketua DPRD I Wayan Suastika, Sekda I Ketut Sedana Merta kemarin langsung lakukan peninjauan ke lokasi banjir. Mereka tampak mengkoordinasikan evakuasi material akibat banjir dan menengok korban banjir yang dirawat. Mereka juga menemui keluarga korban longsor di Puskesmas Selat serta menyerahkan bantuan. Ketiga korban meninggal akibat bencana air bah dan longsor di Karangasem ini telah dikuburkan di dua setra berbeda pada pada Soma Umanis Watugunung, Senin sore kemarin. *k16

Komentar