Akses Menuju Wisata Sungai Gelar Tertimbun Longsor

Longsor yang menutup jalan desa ini, terjadi saat hujan deras pada Minggu (9/10) sore.  Sesuai informasi di lapangan, Senin (10/10), paling tidak ada 4 titik tanah longsor di jalan setempat. Salah satu titik longsor terparah, juga hampir menutup seluruh badan jalan desa yang juga menjadi jalur penghubung menuju Lingkungan Sawe Munduk Waru, Kelurahan Dauhwaru, Kecamatan Jembrana ini.

Di titik longsor terparah ini, hanya tersisa sedikit celah jalan yang hanya bisa dilewati sepeda motor. Titik longsor di kebun milik keluarga Ida Bagus Kaper, ini juga nyaris menimpa tembok panyengker rumah sang pemilik kebun yang tepat berada di seberang kebunnya itu.

Perbekel Desa Batuagung I Nyoman Sudarma yang sempat turun mengecek ke lokasi longsor, Senin kemarin, mengatakan, untuk penanganan longsor itu, masih menunggu bantuan alat berat dari Pemkab. Pasalnya untuk penahan secara manual, dirasakan sangat sulit karena meterial longsor yang cukup tebal.

"Kalau yang hanya sedikit bisa dibersihkan segera. Tetapi kalau material longsor yang banyak, diperlukan alat berat. Sudah kami informasikan ke Pak Camat untuk meminta bantuan alat berat," ucap Sudarma.

Sudarma menambahkan adanya bantuan alat berat untuk sekalian mengantisipasi longsor susulan. Mengingat di sepanjang jalan ini, juga banyak tanah yang rawan longsor. Termasuk mengantisipasi longsor susulan yang dapat membayakan rumah warga.

"Untuk menghindari hal-hal yang tidak diinginkan, yang merugikan warga di sebelah barat lokasi (seberang lokasi longsor), rencananya kami tata tebing tersebut. Bisa dibuatkan terasering agar tidak terjadi lagi longsor yang membahayakan rumah warga. Dari pemilik lahan juga sudah setuju. Tinggal menunggu bantuan alat berat," ujar Sudarma. *ode