nusabali

Pedagang Pasar Minta Ada Aplikasi Marketplace

APPSI menilai ada persaingan tak adil antara pedagang pasar dan pedagang online

  • www.nusabali.com-pedagang-pasar-minta-ada-aplikasi-marketplace

JAKARTA, NusaBali
Pedagang Pasar Seluruh Indonesia (APPSI) merasa tersaingi oleh pedagang online rumahan yang menjual dengan harga lebih murah karena tidak perlu membayar kios hingga retribusi daerah.

Pihaknya berharap pemerintah membuat kebijakan yang adil terkait program digitalisasi pasar. "APPSI menginginkan adanya program yang jelas dari pemerintah, bukan sekadar slogan untuk digitalisasi pasar dengan program QRIS untuk para pedagang," kata Ketua Umum APPSI Sudaryono dalam keterangannya, seperti dilansir detikcom, Minggu (9/10).

Sudaryono menyebut sampai saat ini belum ada aturan atau regulasi yang jelas dalam mengatur program digitalisasi pasar. Untuk itu, para pedagang berharap ada aturan yang jelas mengenai hal ini.

APPSI berharap pemerintah menyediakan aplikasi marketplace resmi buatan pemerintah untuk para pedagang pasar dan tidak menggunakan aplikasi swasta. Sebab, hampir semua pasar rakyat dikelola oleh pemerintah, baik dinas maupun perusahaan daerah.

"Pemerintah menyediakan aplikasi market place/e-commerce bagi pedagang pasar, mengingat hampir semua pasar rakyat dikelola oleh pemerintah, baik Dinas/UPTD maupun Perusahaan Daerah. Jangan menggunakan aplikasi yang dibangun oleh swasta. Ini adalah solusi persaingan terbuka antara pedagang tradisional dengan pedagang online. Tujuannya agar keduanya tetap berjalan beriringan," harapnya.

Hal ini disampaikan Sudaryono berdasarkan aspirasi dari sejumlah pedagang pasar yang ada di Indonesia. Sebab, para pedagang merasakan ada persaingan usaha yang tidak adil di mana para pedagang yang menempati kios di pasar harus membayar sejumlah iuran.

"Pedagang yang menempati pasar harus bayar sewa kios atau beli kios dan membayarkan retribusi daerah, kebersihan dan seterusnya," ujar dia.

Dengan demikian, para pedagang yang ada di pasar merasa keberatan bersaing dengan pedagang online yang tidak punya beban seperti mereka. Apalagi saat ekonomi yang sedang dalam pemulihan karena pandemi COVID-19.

"Pedagang online kerja di rumah. Barang-barangnya banyak yang impor. Dengan harga yang pasti lebih murah karena dikerjakan di rumah," ujarnya.

Untuk itulah peran atau kehadiran dari pemerintah memberikan solusi dan jalan keluar dari masalah ini yang sangat dinantikan oleh pedagang pasar. Tujuannya supaya kesejahteraan pedagang pasar merata, tidak hanya sebagian saja.

"Kami berharap ini menjadi solusi atau program dari pemerintah untuk menyelesaikan masalah tersebut. Sebab pedagang pasar tradisional sudah cukup terpuruk akibat COVID-19 kemarin," ujar dia. *

Komentar