nusabali

Pemerintah Bentuk TGIPF Kanjuruhan

Pemain, Pelatih dan Suporter Bali United Gelar Doa Bersama

  • www.nusabali.com-pemerintah-bentuk-tgipf-kanjuruhan

TGIPF akan bekerja selama 1 bulan, tim akan melakukan pemeriksaan dan memberi rekomendasi menyeluruh terkait tragedi Kanjuruhan yang tewaskan 125 orang.

JAKARTA, NusaBali

Pemerintah membentuk Tim Gabungan Independen Pencari Fakta (TGIPF) Tragedi Kanjuruhan. Menko Polhukam Mahfud Md mengungkapkan bahwa Presiden Joko Widodo (Jokowi) telah menyetujui pembentukan TGIPF ini dan meminta untuk segera bekerja. TGIPF Tragedi Kanjuruhan ini diketuai oleh Mahfud Md sendiri.

"Sudah dilaporkan kepada Bapak Presiden dan disetujui, serta minta segera diumumkan dan segera bekerja," kata Mahfud dalam jumpa pers di Kantor Kemenkopolhukam di Jakarta, Senin (3/10). Duduk sebagai wakil ketua TGIPF adalah Menteri Pemuda dan Olahraga (Menpora) Zainuddin Amali, serta sebagai sekretaris, mantan Jampidum Nur Rochmad.

Mahfud Md menyampaikan sejumlah arahan jangka pendek terkait tragedi di Stadion Kanjuruhan Malang. Dia meminta Polri segera menyampaikan pihak yang ditetapkan sebagai tersangka. "Penetapan status tersangka kepada pelaku-pelaku kerusuhan lapangan yang sudah cukup 2 alat bukti," kata Mahfud. Mahfud meminta Polri mengumumkan tindakan penertiban dan penegakan hukum. Selain menetapkan status tersangka, Polri diminta menegakkan disiplin kepada pejabat Polri terkait tragedi yang terjadi, Sabtu (1/10) lalu.

"Penegakan disiplin kepada pejabat struktural Polri di daerah terjadinya peristiwa," ujar dia. Selain itu, Mahfud menyampaikan arahan kepada Panglima TNI Jenderal TNI Andika Perkasa. Kepada anggota TNI yang terlibat kekerasan di tragedi Kanjuruhan untuk diberi sanksi. "Kemudian Panglima TNI menjatuhkan sanksi dan memproses hukum anggotanya yang bertindak berlebihan dan di luar kewenangan," ucapnya.

Dia juga menyampaikan arahan kepada pimpinan PSSI. Dia meminta panitia terkait pertandingan Arema FC melawan Persebaya yang berujung kericuhan ditindak. "Pimpinan PSSI supaya menindak tegas pelaksanaan yang sudah lalai sehingga menyebabkan terjadinya tragedi Kanjuruhan tersebut. Ini yang harus dilakukan dalam jangka pendek oleh Polri, TNI, dan PSSI," kata dia.

Mahfud juga menjelaskan detail kerja tim gabungan independen pencari fakta (TGIPF) tragedi Kanjuruhan. Dia mengatakan tim ini akan bekerja selama 1 bulan.

Dia awalnya menjelaskan tim ini akan melakukan pemeriksaan dan memberi rekomendasi menyeluruh terkait tragedi Kanjuruhan. "Jadi output-nya ini disampaikan kepada Presiden untuk penilaian kebijakan keolahragaan nasional khususnya sepakbola secara menyeluruh. Kedua, mungkin saja dari hasil TGIPF ini ditemukan pelaku-pelaku tindak pidana selain yang telah ditangani oleh Polri secara pro justitia," katanya.

Mahfud menyebut Polri akan menindak orang-orang yang melakukan pelanggaran pidana terkait tragedi Kanjuruhan. Dia mengatakan Polri juga bakal mengevaluasi semua jabatan kepolisian di Jawa Timur. "Polri juga diminta melakukan evaluasi terhadap semua jabatan di Provinsi Jawa Timur," ujarnya. Dia menyebut bisa saja ada ditemukan fakta lain oleh TGIPF. Menurutnya, ada kemungkinan keterlibatan pihak lain yang ditemukan oleh TGIPF.

Sementara Kapolres Malang AKBP Ferli Hidayat resmi dicopot buntut tragedi di Stadion Kanjuruhan, Malang. Kasus ini naik ke tahap penyidikan. "Sesuai dengan perintah Bapak Presiden, Bapak Kapolri memerintahkan tim bekerja secara cepat, namun demikian unsur ketelitian, kehati-hatian, dan juga proses pembuktian secara ilmiah juga menjadi standar tim ini bekerja," ujar Kadiv Humas Irjen Dedi Prasetyo, Senin kemarin dilansir detik.com.

Irjen Dedi mengatakan hari ini (kemarin) melakukan pemeriksaan terhadap 20 orang saksi. Pasal yang akan diterapkan yakni 359 dan 360 KUHAP. Dari hasil pemeriksaan itu, penyidik melakukan gelar perkara, dan saat ini kasus tragedi Kanjuruhan naik ke tahap penyidikan. "Dari hasil gelar perkara meningkatkan status dari penyelidikan sekarang statusnya menjadi penyidikan, tim juga akan bekerja secara maraton," ucapnya.

Selain itu, sebanyak 28 personel Polri diperiksa propam terkait dugaan pelanggaran etik. Dedi mengatakan saat ini masih dalam proses pemeriksaan. "Malam hari ini juga melakukan pemeriksaan dugaan pelanggaran kode etik anggota Polri sebanyak 28 personel Polri. Ini pun masih dalam proses pemeriksaan," jelasnya.

Menko PMK Muhajir Effendy menyampaikan total korban tragedi Kanjuruhan sebanyak 488 orang. Jumlah tersebut merupakan data akumulasi korban meninggal dan juga luka-luka. "Hasil akhir dari korban yang sudah diverifikasi semua pihak termasuk Polri dan penyelenggara ada 448 korban," kata Muhadjir, Senin kemarin. Muhajir merinci, dari 448 korban itu, sebanyak 302 orang di antaranya mengalami luka ringan, 21 orang luka berat, dan 125 orang meninggal dunia.

Tragedi di Stadion Kanjuruhan Malang, Sabtu malam juga menuai rasa prihatin dan duka cita mendalam bagi masyarakat Indonesia, terutama para pecinta olahraga sepakbola. Suasana duka ini juga menyelimuti tim sepakbola kesayangan masyarakat Bali, yakni Bali United. Sebagai wujud rasa duka mendalam, pemain dan suporter Bali United menggelar doa bersama di Stadion Kapten I Wayan Dipta Gianyar, Senin malam kemarin. Terlihat Kapten Bali United Fadil Sausu bersama pemain dan pelatih saat menggelar doa bersama semalam.

Pemain Bali United, Leonard Tupamahu menyatakan rasa duka mendalam dan menyampaikan simpati atas apa yang terjadi di Stadion Kanjuruhan, Malang. “Jujur kemarin saat mendengar berita, saya shock dan sedih sekali. Saya turut berduka yang sedalam-dalamnya bagi semua korban tragedi ini,” ujar Leonard Tupamahu, Senin kemarin. Lebih lanjut, sebagai pemain sepak bola profesional yang telah malang melintang bermain di sejumlah klub selama puluhan tahun, pemilik nomor punggung 32 ini tidak henti-hentinya berharap agar tidak akan pernah ada lagi kejadian serupa terjadi.

Bagi Leo, tragedi Kanjuruhan ini menjadi peringatan keras sekaligus momen perenungan mendalam bagi seluruh insan sepak bola di Indonesia untuk berbenah. "Harapan saya, tragedi ini adalah yang paling terakhir terjadi di Indonesia dan menjadi pembelajaran untuk kita semua. Mulai dari PSSI, suporter, kepolisian, panpel, LIB, dan juga menjadi momen bagi setiap suporter di seluruh Indonesia untuk bersatu dan lebih dewasa dalam mendukung tim kesayangan,” harap Leonard Tupamahu. *dek

Komentar