nusabali

Demokrat Merancang Koalisi Bali Mandara Plus

  • www.nusabali.com-demokrat-merancang-koalisi-bali-mandara-plus

Partai Demokrat siapkan strategi Koalisi Bali Mandara (KBM) Plus, setelah Partai Perindo merapat dukung Golkar di Pilgub Bali 2018.

Setelah Partai Perindo Pastikan Dukung Golkar


DENPASAR, NusaBali
KBM Plus yang dirancang Partai Biru Langit ini berisikan KBM era Pilgub Bali 2013 (dimotori Golkar-Demokrat-Gerindra) dan parpol-parpol non parlemen, termasuk Perindo.

Strategi KBM Plus ini disampaikan Ketua DPD Demokrat Bali, Made Mudarta, saat dikonfirmasi NusaBali di Denpasar, Selasa (18/4). Mudarta menyebutkan, pihaknya berusaha menyatukan kembali parpol pendukung KBM di Pilgub Bali 2013, yang dulu memenangkan pasangan Made Mangku Pastika-Ketut Sudikerta. Pendukung KBM waktu itu parpol-parpol non PDIP. Selain Golkar-Demokrat-Gerindra, juga ikut bergabung Hanura, PKPI, dan PAN.

“Nanti kita akan tarik juga partai politik non parlemen yang menjadi pendukung KBM, seperti PKS, PPP, dan PKB. Masuknya Perindo dan partai non parlemen akan menjadi kekuatan tambahan. Nanti nama koalisinya adalah KBM PLus,” tandas Mudarta.

Mudarta menyatakan, sejauh ini Demokrat memang belum memastikan mengusung kader partai dalam Pilgub Bali 2018 mendatang, Namun, Demokrat sudah merancang KBM Plus. Koalisi besar ini dirancang dengan tujuan untuk melanjutkan program Bali Mandara Jilid II 2013-2018 yang sudah sukses berkat Gubernur Made Mangku Pastika, yang notabene anggota Dewan Pembina DPP Demokrat.  “KBM Plus ini tujuannya nanti mengawal program Bali Mandara,” tegas Mudarta.

Menurut Mudarta, pihaknya terus berkomunikasi dengan Partai Beringin di bawah pimpinan Ketua DPD I Golkar Bali, Ketut Sudikerta. Namun, soal koalisi nanti, pihaknya tetap minta petujuk Ketua Umum DPP Demokrat, Susilo Bambang Yudhoyono (SBY) dan anggota Dewan Pembina Demokrat, Made Mangku Pastika.

“Komunikasi kita dengan Golkar sangat intens. Keinginan kita memang melanjutkan KBM. Soal keputusan berkoalisi nanti, tetap kita mintakan petunjuk kepada Ketua Umum DPP Demokrat Pak SBY dan Dewan Pembina Pak Mangku Pastika,” katanya.

Mudarta mengatakan, pertemuan dengan Sudikerta sering dilakukan untuk membicarakan kelanjutan KBM di Pilgub Bali 2018. Dalam beberapa kali pembicaraan, Golkar dan Demokrat sepakat sama-sama berproses di internal. Artinya, Golkar berproses menjaring Cagub, demikian pula Demokrat.

Nantinya, kalau sudah terjadi koalisi dan final dengan rekomendasi DPP Partai masing-masing, barulah akan diputuskan siapa pasangan Cagub-Cawagub yang diusung ke Pilgub Bali 2018. Saaat ini, Golkar sudah menetapkan Ketut Sudikerta sebagai Cagub Bali 2018. Golkar yang mengusung Sudikerta sudah dapat dukungan dari Ketua Umum DPP Perindo, Harry Tanoesoedibjo. Dukungan dari Perindo itu sudah ditindaklanjuti dan disosialisasikan dalam rapat DPD I Golkar Bali, Senin (17/4).

Sebaliknya, Demokrat sejauh ini belum memutuskan siapa yang diusung sebagai Cagub Bali 2018. Menurut Mudarta, Demokrat menjadi partai penentu dalam Pilgub Bali 2018, karena memiliki kekuatan 8 kursi DPRD Bali (14,55 persen suara parleen) hasil Pileg 2014. Demokrat pun bisa jadi penentu terciptanya 3 pasangan calon dalam Pilgub Bali 2018. “Makanya, kita sepakat dengan Golkar untuk sama-sama berproses dulu,” kata Mudarta.

Soal siapa yang akan diusung Demokrat di Pilgub Bali 2018, kata Mudarta, ukurannya tetap mengacu hasil survei. Sebab, survei itu adalah mengukur keinginan rakyat dalam menentukan calon pemimpin. “Survei kandidat menjadi pedoman kami dalam menentukan calon yang diusung dalam setiap event Pemilu.” * nat

Komentar