nusabali

Pesor Hidangan Khas Beratan Buleleng yang Disajikan saat Ulian, Kini Tersedia di Resto

  • www.nusabali.com-pesor-hidangan-khas-beratan-buleleng-yang-disajikan-saat-ulian-kini-tersedia-di-resto

SINGARAJA, NusaBali
Seorang pemuda berseragam hitam karyawan Resto Pesor di sebelah utara RTH Bung Karno, Buleleng, datang membawa sebuah nampan besar.

Dalam nampan itu tersaji satu mangkok hidangan Ayam kuah kuning panas. Di luar mangkok ada beberapa tekor daun. Tekor-tekor daun itu berisi sejumlah lauk pauk pelengkap. Mangkuk Ayam kuah berwarna kuning beraroma bumbu genep (lengkap) itu sangat menyengat. Sekilas tampak sama seperti Ayam bumbu kuning pada umumnya. Namun setelah disendok di dalam kuah sudah tenggelam dua potong ketupat berbentuk segitiga pipih. Warga Kelurahan Beratan, Kecamatan/Kabupaten Buleleng menyebutnya Ketupat pesor.

Namanya cukup unik, karena pembuatannya juga tidak lazim. Ketupat ini dibuat berbungkus daun bambu, sehingga memiliki ciri khas tersendiri dari aroma, rasa dan rupa. Ketupat pesor selain ditemani kuah ayam kuning, juga dilengkapi dengan kembang mie. Lauk kembang mie terbuat dari jeroan ayam yang diolah dan dibumbui basa genep. Selain itu juga ada keripik usus ayam dan serundeng.

Sajian pesor dan lauk pauknya ini merupakan hidangan khas krama Desa Adat Beratan Samayaji, Kelurahan Beratan. Sajian ini biasanya hanya dibuat dan disantap krama pada saat Hari Ulian (empat hari setelah Galungan). Krama pun akan menghaturkan banten ajengan berupa ajengan pesor dan lauk pauknya di sanggah/merajan untuk para leluhur.

Tokoh masyarakat Desa Adat Beratan Samayaji Ketut Beni Dirgariawan, Jumat (22/7), menjelaskan Ajengan Pesor sudah diwarisi turun temurun krama adat Beratan Samayaji. Menyantap surudan Ajengan Pesor juga disebutnya merupakan euforia serangkaian Hari Raya Galungan. “Kami sudah menjalani tradisi leluhur kami ini turun menurun. Semua orang beratan bisa dan pasti buat pesor kalau sudah ulian,” kata Beni yang juga mantan Kelian Desa Adat Beratan Samayaji.

Namun sejak Februari 2022 lalu, Beni dan anaknya berinisiatif mengenalkan hidangan khas Beratan Samayaji ini kepada masyarakat umum. Alasannya agar lebih dikenal masyarakat. “Idenya masuk dalam menu resto kami karena rasanya enak, sayang kalau makanan enak tidak dikenal oleh masyarakat umum. Sehingga kami kenalkan makanan khas lewat resto ini,” ucapnya.

Benar saja, dari puluhan menu makanan dan minuman di restonya, Ajengan Pesor menjadi menu favorit pengunjung. Tidak sedikit pengunjung yang ketagihan mencicipi gurihnya kuah ayam bumbu kuning sebagai teman ketupat pesor. Beni pun menyakini hidangan khas Beratan ini tetap akan ada sepanjang hari Raya Galungan masih dirayakan. “Kalau dulu mau makan menu ini tunggu hari raya dulu, sekarang sudah bisa makan setiap hari. Kami yakin kuliner khas ini tidak akan pernah punah selama masih ada Galungan,” tuturnya sambil tertawa kecil. *k23

Komentar