nusabali

SLB Negeri 1 Karangasem Siapkan Siswanya Ikut AKPDBK

  • www.nusabali.com-slb-negeri-1-karangasem-siapkan-siswanya-ikut-akpdbk

AMLAPURA, NusaBali
Sekolah Luar Biasa (SLB) Negeri 1 Karangasem mempersiapkan Ni Putu Raina Iraswari mengikuti lomba Ajang Kreasi dan Apresiasi Peserta Didik Berkebutuhan Khusus (AKPDBK).

Lomba AKPDBK secara daring digelar oleh Kementerian Pendidikan, Kebudayaan, Riset, dan Teknologi (Kemendikbudristek). Menurut Kasek SLB Negeri 1 Karangasem Mudi Dwikora Hesti, siswi Putu Raina Iraswari tergolong luar biasa.

Mudi Dwikora Hesti mengatakan, Putu Raina Iraswari yang duduk di kelas IA (tuna netra) mampu menguasai materi dengan sekali mendengar. Siswi tersebut punya bakat nyanyi. “Saat petugas psikolog memberikan tes, disuruh menirukan angka-angka yang disebut psikolog secara acak, dia mampu menirukannya,” jelas Mudi Dwikora Hesti di SLBN 1 Karangasem, Lingkungan Telaga Mas, Kelurahan Subagan, Kecamatan Karangasem, Rabu (20/7).

Begitu juga saat latihan nyanyi lagu Indonesia berjudul ‘Kamu Istimewa’ dan lagu Inggris ‘Play To You Are Hearth’ langsung bisa menyanyikan dengan benar. Padahal baru sekali diajari oleh guru pembina Dian Isnadhatul Laili, namun bisa langsung ditirukan dan dinyanyikan. “Kalau menirukan dan menghafal materi yang diberikan langsung bisa, hanya kendalanya pada penglihatan,” jelas Mudi Dwikora Hesti.

Menurut Dian Isnadhatul Laili, lagu yang dibawakan belum mampu diiringi dengan gerak tangan dan lenggak-lenggok tubuh karena siswi itu tidak bisa melihat. “Kalau meniru melalui suara, siswi ini cepat bisa, padahal sekali mendengar, daya ingatan kuat,” jelas Dian. Putu Raina Iraswari mengaku awalnya belajar nyanyi dari film. “Film itu saya dengar suaranya, ada lagu-lagu pengiringnya. Selanjutnya ibu saya suruh mencarikan lagu itu,” jelas siswi asal Banjar/Desa Duda, Kecamatan Selat ini.

Ayah kandungnya, I Wayan Gede Suarjana yang menunggui putrinya menceritakan, Putu Raina Iraswari lahir saat kandungan masih umur 6 bulan. Lahir dengan berat 1 kilogram, mendapatkan perawatan selama 3 bulan. “Saat bayi dalam kandungan usia enam bulan, organ mata belum optimal terbentuk, makanya tidak bisa melihat,” ungkap Suarjana. Dia mengatakan, putrinya punya kelebihan. “Misalnya saat ibunya bercerita, selanjutnya anak itu langsung bisa menceritakan ulang, daya ingatnya kuat,” kata Suarjana. *k16

Komentar