nusabali

PKB 2022 Diawali Pawai, Dibuka Presiden Jokowi

  • www.nusabali.com-pkb-2022-diawali-pawai-dibuka-presiden-jokowi

DENPASAR, NusaBali
Pesta Kesenian Bali (PKB) ke-44 tahun 2022 segera dihelat pada 12 Juni hingga 10 Juli 2022 mendatang.

PKB dengan tema ‘Danu Kerthi Huluning Amreta’ ini akan diawali dengan pawai kesenian bertempat di depan Monumen Perjuangan Rakyat Bali kawasan Niti Mandala Denpasar pada, Minggu (12/6) sore. Presiden RI Joko Widodo (Jokowi) kemudian direncanakan membuka PKB di Panggung Terbuka Ardha Candra, Taman Budaya Art Centre Denpasar pada petang harinya.

Kepala Dinas Kebudayaan (Disbud) Provinsi Bali, I Gede Arya Sugiartha, kepada NusaBali, Kamis (5/5) mengatakan pawai kesenian bisa disaksikan langsung oleh penonton. Pawai akan diikuti oleh 28 kontingen dengan menerapkan protokol kesehatan (Prokes) ketat. Mereka, para peserta dan penonton diwajibkan sudah vaksin Covid-19 dosis 3.

"Kontingennya ada duta kabupaten/kota, perguruan tinggi, instansi vertikal, BUMN/BUMD yang ada di Bali, dan SMK bidang seni," ujar Arya Sugiartha. Dia menjelaskan pawai kesenian rencananya akan dilepas oleh Gubernur Bali Wayan Koster sebelum PKB secara resmi dibuka oleh Presiden Jokowi di Panggung Terbuka Ardha Candra Taman Budaya Bali (Art Centre) Denpasar.

Seluruh acara PKB nantinya akan bisa disaksikan langsung oleh penonton. Meskipun panitia akan membatasi jumlah penonton yang bisa hadir hingga 50 persen dari kapasitas tempat acara. Seluruh tempat acara akan dilengkapi dengan QR code aplikasi PeduliLindungi. Bagi yang tidak dapat menyaksikan secara langsung bisa menyaksikan melalui live streaming, karena seluruh acara PKB juga disiarkan secara daring atau online.  Kadisbud Arya Sugiartha menyebut ada 5 venue di Taman Budaya Bali (Art Centre) Denpasar dan 2 venue di ISI Denpasar yang akan digunakan selama PKB berlangsung satu bulan. Sekitar 100 acara siap menghibur para pengunjung yang datang.

"Jadwalnya pada 12 Mei semua sudah kita launching," ujar Kadis asal Desa Pujungan, Kecamatan Pupuan, Tabanan ini. Selain sebagai panggung para seniman tradisional di Bali, adanya PKB nantinya juga diharapkan ikut membangkitkan sektor pariwisata di Bali khususnya dengan mendatangkan wisatawan domestik. Pengunjung yang datang juga akan disuguhkan banyak pilihan produk UMKM berkolaborasi dengan program IKM Bali Bangkit. Mantan Rektor Institut Seni Indonesia (ISI) ini mengungkapkan, biaya PKB tahun ini dianggarkan sebesar Rp 5 miliar atau meningkat dari PKB tahun lalu sebesar Rp 3,5 miliar.

Biaya tersebut termasuk untuk pembangunan panggung pada saat pawai dan perbaikan sarana prasarana venue yang rusak karena selama pandemi praktis jarang digunakan. "Tapi sebagian besar seperti pawai murni partisipasi pribadi tidak ada kita bayar sama sekali," ujarnya.

Seperti diketahui selama pandemi Covid-19 pelaksanaan PKB jadi ikut terkendala. Pada gelaran tahun 2021, PKB terpaksa dilaksanakan secara hybrid, masyarakat menyaksikan secara online. Sementara pada tahun 2020, ketika Covid-19 mulai berkecamuk, PKB yang diselenggarakan sejak tahun 1986 terpaksa ditiadakan.

Setelah pada tahun lalu PKB mengangkat tema Purna Jiwa Prananing Wana Kerthi (Jiwa Paripurna, Napas Pohon Kehidupan), pada tahun 2022 ini PKB akan mengangkat tema 'Danu Kerthi Huluning Amreta' (Memuliakan Air sebagai Sumber Kehidupan). Tema tersebut, dikatakan Kadisbud Bali, sejalan dengan visi misi Pemerintah Provinsi Bali saat ini, Nangun Sat Kerthi Loka Bali. Sat Kerthi dalam visi Pemprov Bali terdiri dari Atma Kerthi, Danu Kerthi, Wana Kerthi, Segara Kerthi, Jana Kerthi, dan Jagad Kerthi.

Pemerintah Provinsi (Pemprov) Bali berkomitmen untuk melaksanakan PKB setiap tahunnya. Menurutnya PKB merupakan salah satu wadah untuk memperkuat dan mengembangkan kebudayaan Bali. Kebudayaan merupakan kekayaan utama yang dimiliki oleh masyarakat Bali.

Melalui PKB budaya Bali hendak dikuatkan bahkan dimajukan sesuai dengan Perda Bali Nomor 4 Tahun 2020 tentang Penguatan dan Pemajuan Kebudayaan Bali. "PKB itu ruang kreativitas untuk para seniman, dari kecil, muda, tua, laki-laki, perempuan, semua kita berikan ruang," sebut Arya Sugiartha. *cr78

Komentar