nusabali

Dekranasda Gianyar Bentuk Asosiasi Perancang Busana

Asperb Gianyar Diminta Makin Memasyarakatkan Tenun

  • www.nusabali.com-dekranasda-gianyar-bentuk-asosiasi-perancang-busana

GIANYAR, NusaBali 
Kain tenun yang dulu hanya digunakan kaum bangsawan, seiring perkembangan zaman sudah digunakan seluruh lapisan masyarakat.

Asosiasi Perancang Busana (Asperb) Kabupaten Gianyar yang baru dibentuk pun diminta semakin memasyarakatkan tenun ikat.  Hal itu disampaikan Ketua Dekranasda Kabupaten Gianyar Ida Ayu Surya Adnyani Mahayastra yang akrab disapa Dayu Surya, saat peragaan busana tenun ikat karya IKM Gianyar di areal patung Kapten I Wayan Dipta, Desa Buruan, Kecamatan Blahbatuh, Selasa (12/4) malam.

“Produk budaya yang awalnya hanya digunakan para orang tua dan kalangan bangsawan, tetapi kini sudah hampir sebagian besar masyarakat mengenakan baik untuk upacara, sembahyang ke pura, pakaian ke kantor, dan acara resmi lainnya,” ujar Dayu Surya.

Adapun disainer yang menjadi anggota Asperb di antaranya Dika Saskara, Shima Boutique, Cap Bali, Dian Jelantik, dan Andika Pagimotley. Pada peragaan busana, mereka mempersembahkan karya terbaiknya yang dikenakan oleh model profesional berbadan semampai.

Peragaan busana juga dilakukan oleh Ketua Forum Perangkat Daerah, Organisasi Wanita, kepala OPD perempuan, kepala BUMD perempuan, istri kepala organisasi perangkat daerah (OPD), dan istri kepala BUMD dengan balutan tenun khas Gianyar seperti Tenun Putri Ayu, Menggah Agung, Sri Sedana, Cap Togog, Cap Menuh, dan lainnya.

“Tenun merupakan media intelektual dan spiritual dan tatanan terhadap masyarakat berdasarkan nilai-nilai artistik dan filosofinya, yaitu tenun dengan berbagai jenis produk tekstil seperti kain tenun ikat/endek, songket, dan kain tenun dobby,” jelas istri Bupati Gianyar Made Agus Mahayastra, ini.  

Sepengetahuan Dayu Surya, kerajinan tenun Gianyar pertama lahir di Desa Beng. “Merupakan cikal bakal kelahiran tenun yang ada di Gianyar pada tahun 1953,” imbuhnya.

Seiring berjalannya waktu, kerajinan tenun semakin meluas di antaranya terdapat di Desa Sukawati, Batuan, Blahbatuh, dan Keramas. Kemudian semakin meningkat berkat kecerdasan estetik para perajin, terutama desainer motif (tukang iket) telah menyebabkan perubahan signifikan dalam perkembangan kemajuan produksi kain tenun. 

“Kain tenun Gianyar berkembang sejalan dengan perkembangan kain tenun di seluruh wilayah se-Bali. Kain tenun Gianyar terus berinovasi dari segi motif, warna hingga proses pengerjaannya,” tutur Dayu Surya.

Pada kesempatan tersebut, Bupati Gianyar Made Mahayastra menyerahkan Surat Keputusan Asosiasi Perancang Busana (Asperb) Gianyar kepada istrinya, Surya Adnyani Mahayastra selaku Ketua Dekranasda Gianyar yang menginisiasi terbentuknya asosiasi tersebut. 

Dayu Surya juga menerima penghargaan sebagai Ketua Tim Penggerak PKK karena telah bersinergi dengan Pemerintah Kabupaten Gianyar dalam penanganan pandemi Covid-19. Berbagai upaya juga dilakukannya mulai dari menciptakan ketahanan pangan keluarga dengan mensinergikan Pusat Pangan Alami Mandiri Asri dan Nyaman (Puspa Aman) dengan Hatinya PKK dan TPS 3R. *nvi, ant

Komentar