nusabali

TPID Antisipasi Inflasi Jelang Idul Fitri

  • www.nusabali.com-tpid-antisipasi-inflasi-jelang-idul-fitri

SEMARAPURA, NusaBali
Tim Pengendalian Inflasi Daerah (TPID) Kabupaten Klungkung menggelar rapat dipimpin Bupati Klungkung I Nyoman Suwirta di ruang rapat Praja Mandala Kantor Bupati Klungkung, Rabu (13/4).

Rapat ini guna mengantisipasi lonjakan inflasi pada bulan Ramadhan atau menjelang hari raya Idul Fitri, Selasa (2/5) dan Rabu (3/5).

Hadir, Kepala Perwakilan Bank Indonesia Provinsi Bali Trisno Nugroho, Sekda Klungkung sekaligus Ketua Harian TPID Kabupaten Klungkung I Gede Putu Winastra, dan lainnya. Trisno Nugroho mengatakan bahwa saat ini di Bali memang tengah terjadi kenaikan inflasi mencapai 2,52 persen. Inflasi dipicu kenaikan harga sejumlah komoditi seperti bawang, cabai, telur, dan minyak goreng.

Untuk mencegah inflasi terus meningkat, sejumlah rekomendasi disampaikan untuk selanjutnya ditindaklanjuti oleh TPID Klungkung. Di antaranya memantau harga dan stok komoditas pangan yang cenderung meningkat di bulan Ramadhan dan jelang hari raya Idul Fitri. Kemudian, bekerja sama dengan Satgas Pangan untuk memastikan tidak ada aksi penimbunan stok pangan. Membentuk BUMD Pangan dan memperluas kerja sama antar daerah baik di dalam maupun luar Provinsi Bali.

Bupati Klungkung I Nyoman Suwirta, mengatakan mencegah inflasi tidak cukup hanya dengan monitoring. Kata dia, perlu pendekatan pasar atau mendekatkan konsumen dengan produsen. Memanfaatkan panen padi lokal untuk kebutuhan pasar dengan memotong rantai distribusi. Selain itu, penyesuaian pola hidup masyarakat. memanfaatkan potensi yang ada untuk kebutuhan keluarga. Misalnya ketika minyak goreng langka, masyarakat dapat membuat minyak kelapa, bahan mudah didapat. "Pemberdayaan adalah kunci dalam mencegah inflasi. PKK dengan program Hatinya PKK dan berbagai macam program pemberdayaan dari pemerintah sebenarnya sudah sangat bagus untuk mencegah inflasi," kata Bupati Suwirta.

Namun, karena perilaku warga yang susah untuk mengikuti arahan, akhirnya program tersebut tidak berjalan. Masyarakat hanya bisa mengeluh ketika ada kenaikan harga komoditas. "Selain itu untuk mencegah inflasi kita juga harus mengintervensi pola tanam para petani," ujar Bupati Suwirta. *wan

Komentar