nusabali

Sarpras dan APD Petugas Damkar Terbatas

  • www.nusabali.com-sarpras-dan-apd-petugas-damkar-terbatas

SINGARAJA, NusaBali
Dinas Pemadam Kebakaran (Damkar) dan Penyelamatan hingga terkendala keterbatasan sarana prasarana. Rata-rata armada damkar telah berusia tua, begitu juga Alat Pelindung Diri (APD) seperti baju anti panas, baju astronot dan kelengkapan lainnya.

Data Dinas Damkar dan Penyelamatan Buleleng dengan tiga pos yang disiagakan dengan 7 armada. Hanya saja dari armada yang ada, hanya 5 yang layak operasional. Kabid Pemadam Penyelamatan dan Sarana Prasarana Dinas Pemadam Kebakaran dan Penyelamatan Ketut Cantyana Minggu (3/4) mengatakan armada Damkar Buleleng yang paling tua yakni mobil damkar produk Morita tahun 1968. Armada ini pun kini hanya dijadikan sebagai sarana edukasi bagi siswa yang datang ke Dinas Damkar.

Selain itu armada damkar lainnya juga produksi tahun 1996-1998. “Tujuh armada, 2 masing-masing di standbykan di Pos Seririt dan Kubutambahan sedangkan 3 lainnya di Pos Kota. Tetapi kendaraan kiat di pos kota dan di seririt masing-masing 1 masuk dok,” kata Cantyana.

Meski demikian penanganan kebakaran tetap dioptimalisasi dengan sistem gotong royong. Armada yang disiagakan di masing-masing pos tetap siap sedia. “Biasanya kalau di barat ada kebakaran akan di-backup armada dari pos kota. Jadi saling backup untuk memaksimalkan penanganan,” ucap dia.

Mengatasi keterbatasan tersebut Damkar Buleleng pun lebih memperhatikan pemeliharaan armada, dengan servis rutin dan pemeriksaan berkala. Sehingga armada yang sudah usia ini diharapkan tetap andal saat menangani kebakaran.

Sementara itu untuk pengusulan armada baru Cantyana mengaku masih belum memungkinkan. Terlebih keuangan daerah serang mengalami kontraksi pasca dua tahun Covid-19 mewabah. Satu unit kendaraan damkar harganya cukup mahal. Kendaraan berkapasitas 3.000 - 4.000 liter senilai Rp 1,7 miliar. Sedangkan yang berkapasitas 5.000 liter mencapai Rp 2 miliar. Dan Rp 2,5 miliar untuk kendaraan yang berkapasitas 10.000 liter.

“Di renstra sudah kami ajukan tetapi melihat kondisi sekarang belum memungkinkan. Sehingga kami maksimalkan yang ada dari segi pemeliharaan radiator dan oli sopir juga kami melatih agar terampil bertanggung jawab atas kendaraan yang sering dikemudikan,” tegas dia.

Di sisi lain selain armada, Dinas Damkar pun sedang mengupayakan sarpras lainnya seperti tabung oksigen, tali rafting, penjepit ular, baju astronot tawon. Sejumlah sarpras tersebut diupayakan melalui CSR pihak ketiga. *k23

Komentar