nusabali

Clean Up Pantai Kumpulkan 15 Ton Sampah

  • www.nusabali.com-clean-up-pantai-kumpulkan-15-ton-sampah

NEGARA, NusaBali
Pemkab Jembrana bersinergi dengan tim relawan program stopping the tap on ocean plastics (STOP) menggelar clean up (bersih-bersih) di tiga pantai wilayah Kecamatan Jembrana, Jumat (1/4).

Dari kegiatan clean up menyasar hampir sepanjang 5 kilometer garis pantai di Desa Perancak, Desa Air Kuning, dan Desa Yeh Kuning ini, terkumpul sekitar 15 ton sampah.

Hadir langsung dalam kegiatan tersebut Bupati Jembrana I Nengah Tamba bersama Wakil Bupati I Gede Ngurah Patriana Krisna. Kegiatan itu juga diikuti jajaran Majelis Desa Adat (MDA) Kabupaten Jembrana dan masyarakat sekitar.

Selain pembersihan secara manual, dalam kegiatan mareresik di sepanjang pantai wilayah Kecamatan Jembrana itu, juga dikerahkan sebuah mobil pembersih pantai milik The Alliance to End Plastic Waste dan PT Systemiq yang menginisiasi program STOP di Jembrana.

Bupati Tamba mengatakan, permasalahan sampah di kawasan pantai, tidak lepas dari pengelolaan sampah di daerah hulu. Dengan kegiatan bersih-bersih sampah ini, diharapkan semua unsur juga peduli terhadap pengelolaan sampah. Khususnya untuk pengelolaan sampah plastik yang membahayakan lingkungan.

"Seribu kali kita bersihkan pantai, tetap sampah masih ada kalau tidak di hulunya juga kita tata. Hari ini dilakukan kegiatan seperti ini, menunjukkan bahwa kita peduli. Semoga yang lain juga mengikutinya," ucap Bupati Tamba yang ikut memungut sampah dalam kegiatan tersebut.

Melalui kegiatan bersih-bersih sampah tersebut, Bupati Jembrana mengharapkan masyarakat untuk sadar mengelola sampah. Serta membangkitkan rasa memiliki dan kecintaan terhadap alam.Termasuk komitmen bersama dalam menjaga kebersihan lingkungan demi mewujudkan Jembrana kedas (bersih) dan bebas sampah. "Kalau  masyarakat tidak sadar, sampah akan tetap seperti ini. Ayo kita bangkitkan rasa memiliki kecintaan kita terhadap lingkungan alam," ucap Tamba.

Sebagai bentuk kepedulian terhadap alam, Bupati Tamba pun menyampaikan apresiasi terhadap Desa Adat yang sudah memiliki awig-awig atau membuat pararem untuk penanggulangan sampah plastik. Keterlibatan pihak Adat itu, diharapkan bisa merubah kebiasaan membuang sampah sembarangan dan mengelola penggunaan sampah plastik.

Sementara Progam Manager STOP di Jembrana Made Yudi Arsana mengatakan, program STOP di Jembrana, sebenarnya udah berjalan sejak tahun 2021 lalu. Kegiatan clean up kali ini, menjadi salah satu upaya membangun kesadaran seluruh stakeholder, masyarakat, serta pemerintah dalam melaksanakan pengelolaan sampah dari sumbernya. Mulai dari pemilahan, pengangkutan hingga pengelolaan.

"Saat ini kita melakukan pengangkutan sampah secara regular di kurang lebih 15 desa di Jembrana. Kita juga berharap bisa dikembangkan mengajak semua elemen masyarakat untuk berpartisipasi. Artinya untuk pengelolaan sampah di sumber, dan kita lakukan pengangkutan secara terjadwal dan kemudian sampah itu dipilah di tempat pengolahan sampah terpadu," ucap Yudi Arsana. *ode

Komentar