nusabali

Apakah Cemas Itu Wajar?

  • www.nusabali.com-apakah-cemas-itu-wajar

CEMAS merupakan salah satu bentuk emosi yang muncul karena adanya situasi yang membuat seseorang tertekan.

Setiap orang yang mengalami kecemasan memiliki gejala atau ciri yang berbeda-beda, tetapi ada beberapa ciri atau gejala yang umum terjadi, seperti: 

1. Gejala fisik 

Serangan panik, demam, jantung berdegup kencang, dada terasa sesak, nafas cepat, tegang, gelisah, keringat dingin, susah tidur, otot kaki, dan tidak tenang. 

2. Gejala psikologis 

Merasa ketakutan yang berlebihan, khawatir, dan terlalu memikirkan sesuatu 

3. Gejala perilaku 

Cenderung menghindari situasi yang membuat anda tertekan dan cemas, sehingga dapat menghambat anda dalam melakukan kegiatan sehari-hari, seperti belajar, bekerja, ataupun dalam lingkungan pergaulan. 

Cemas yang dirasakan juga dapat memberikan dampak yang positif ataupun negatif, seperti: 

1. Dampak positif 

Perasaan cemas saat menghadapi sebuah situasi dapat mengingatkan kita bahwa situasi yang sedang dihadapi merupakan hal yang penting. Pada saat itu, kita mampu menilai adanya ancaman atau kesulitan dalam mengatasi situasi sehingga mulai mencari cara untuk mengatasi keadaan dengan cara yang tepat, sesegera mungkin ataupun membuat kita menjadi lebih fokus dalam melakukan sesuatu. 

2. Dampak negatif 

Kecemasan yang dirasakan selama berbulan-bulan akan memengaruhi suasana hati dan menghambat kita dalam melakukan kegiatan sehari-hari. 

Apakah wajar jika merasa cemas? Cemas yang ‘normal’ cenderung terbatas pada waktu tertentu dan berkaitan dengan beberapa situasi yang menyebabkan stres. 

Gejala yang muncul saat mengalami kecemasan kadang tidak terlalu terlihat, karena gejala biasanya muncul perlahan seiring waktu. Karena kita semua mengalami perasaan cemas pada berbagai situasi dalam hidup, hal itu menyebabkan kita sulit untuk mengetahui apakah kecemasan yang kita alami itu normal atau tidak. 

Ada beberapa cara mudah yang dapat dilakukan sendiri saat mengalami kecemasan, seperti melakukan olahraga ringan dengan rutin setiap hari untuk dapat menyegarkan pikiran, mengungkapkan permasalahan yang membuat cemas kepada orang terdekat, melakukan relaksasi dengan latihan pernafasan, mendengarkan lagu kesukaan, tidur yang cukup, serta makan makanan yang sehat dengan mengurangi kafein, minuman beralkohol dan obat-obatan terlarang. 

Apabila masih mengalami gejala kecemasan meski sudah melakukan beberapa cara tersebut, jangan segan untuk mencari bantuan profesional. 

Penulis:  I Gusti Ayu Jayanthi Prima Dewi, M.Psi., Psikolog 

Sumber: 
1. American Psychological Association. (2020). Anxiety. Diakses pada Oktober 2020. Pada https://www.apa.org/topics/anxiety 

2. Beyond Blue. (2020). Signs and symptoms. Diakses pada Oktober 2020. Pada https://www.beyondblue.org.au/the-facts/anxiety/signs-and-symptoms 

3. Andrian, K. (2019). Kenali tiga jenis gangguan kecemasan dan gejalanya. Diakses pada Oktober 2020. Pada https://www.alodokter.com/kenali-tiga-jenis-gangguankecemasan-dan-gejalanya

Komentar