nusabali

Bupati Agus Suradnyana Juga Usul Sekda Buleleng

Beri Garansi Mampu Pimpin Buleleng dengan Baik

  • www.nusabali.com-bupati-agus-suradnyana-juga-usul-sekda-buleleng

SINGARAJA, NusaBali
Bupati Buleleng, Putu Agus Suradnyana akhirnya angkat bicara terkait sosok yang akan menggantikannya setelah mengakhiri masa jabatan pada 27 Agustus 2022 mendatang.

Bupati Buleleng dua periode (2012-2017 dan 2017-2022) ini pun mengusulkan Sekretaris Daerah (Sekda) Buleleng Gede Suyasa untuk menjadi Penjabat (Pj) Bupati Buleleng. Agus Suradnyana memberikan garansi Sekda Buleleng mampu memimpin Buleleng dengan baik.

Hal itu disampaikannya kepada NusaBali di rumah jabatan bupati, Jumat (18/3) sore. Menurutnya, secara regulasi pengisian Pj Bupati masih ada dua versi. Versi pertama yang mengacu pada Undang-Undang Tahun 2016 dan Peraturan Pemerintah Tahun 2005, memungkinkan Pj diangkat dari Sekda Buleleng.

Namun versi kedua mengacu Surat Edaran (SE) Menteri Dalam Negeri (Mendagri) tentang Pelaksanaan Pemilihan Kepala Daerah (Pilkada) Serentak tahun 2020, calon penjabat bupati merupakan pejabat pimpinan tinggi pratama. Pejabat itu dijelaskan harus berasal dari lingkungan pemerintah minimal satu tingkat di atasnya.

“Sebelum SE Mendagri terbaru turun kita tidak bisa berandai-andai siapa yang berhak. Itu pak gubernur yang tentukan. Lebih baik kita tunggu SE-nya biar tidak kabur,” ucap Agus Suradnyana. Menurut Agus Suradnyana, kalau bicara kebijakan, Pj Bupati Buleleng harus memiliki pengalaman di bidang pemerintahan. Kemampuan itu harus dibuktikan dengan riwayat jabatan yang dimiliki selama ini. Termasuk ketentuan teknis lainnya seperti memenuhi pangkat IVb.

Hanya saja penetapan Pj Bupati Buleleng disebutnya harus dilakukan dengan sangat hati-hati. Sebab waktu pengisian oleh Pj Bupati sampai ada hasil Pilkada cukup panjang, yakni 2,5 tahun. Selain masalah waktu, topografi, geografi wilayah Buleleng termasuk karakter masyarakatnya juga harus dipertimbangkan dengan matang. Penetapan Pj Bupati yang tidak tepat akan berbahaya dan dapat mengancam kondusifitas Buleleng. Terlebih jelang perhelatan Pilkada.

“Sekelas Buleleng dengan kondisi geografis sangat luas, masyarakatnya juga egaliter. Kalau tidak diberi contoh yang baik mereka langsung teriak. Sebaiknya jangan ada pejabat rangkap jadi Pj kemudian masih menjabat di Provinsi,” ungkap Bupati yang akrab disapa PAS ini. Dia menambahkan sosok Pj Bupati Buleleng bukan juga harus paham betul kepemimpinan. Hal itu menurut Agus Suradnyana penting untuk menyatukan struktur birokrasi. Kondisi Buleleng saat ini secara struktur birokrasi di pemerintahan, baik secara vertikal dan horizontal sudah sangat baik digerakkan oleh Sekda Suyasa.

“Pengalaman saya waktu baru menjabat jadi bupati dua tahun baru bisa menyesuaikan dengan struktur birokrasi dengan berbagai karakter dan kepentingan. Nah ini Pj 2,5 tahun kalau orang baru lagi saya takutnya malah tidak kerja, habis waktu untuk penyesuaian,” imbuh dia. Pertimbangan tersebut membuat Agus Suradnyana menjatuhkan pilihannya pada Sekda Buleleng.

Dia pun memberikan garansi, bahwa Sekda Buleleng saat ini sangat mumpuni, rajin dan jujur. “Saya garansi sekda sekarang sangat mumpuni, rajin dan jujur. Saya apresiasi betul,” tegas pejabat asal Desa Banyuatis, Kecamatan Banjar, Buleleng ini. Hal penting lainnya yang menjadi pemikiran, Sekda Buleleng dinilainya akan mampu melanjutkan program-program prioritas bupati yang belum tercapai karena pandemi Covid-19. Agus Suradnyana mengatakan tidak dapat bekerja maksimal jelang 3 tahun masa kepemimpinannya berakhir.

Refocusing anggaran yang dilimpahkan ke penanganan Covid-19 menjadi penghalang realisasi program prioritas dasar. Seperti bidang infrastruktur pada program penuntasan jalan rusak. Bidang kesehatan dengan rencana pengembangan RSUD Buleleng yang akan dilengkapi dengan Cath Lab, untuk pelayanan penyakit Jantung Terpadu. Hingga persoalan di bidang sosial kemasyarakatan, pemulihan ekonomi Buleleng pasca pandemi.

“Kewenangan mengusulkan ada di Bapak Gubernur. Saya serahkan dan hormati keputusan beliau. Tetapi dalam kesempatan ini saya beri masukan terbuka. Mudah-mudahan pendapat saya dan pendapat fraksi-fraksi dapat didengarkan. Kita berdoa saja semoga dipilih yang terbaik untuk Buleleng,” harap Agus Suradnyana.

Sebelumnya kasak kusuk persiapan pengisian Penjabat (Pj) Bupati Buleleng terus bergulir jelang masa jabatan Bupati Putu Agus Suradnyana dan Wakil Bupati I Nyoman Sutjidra akan berakhir 27 Agustus mendatang. Fraksi-Fraksi DPRD Buleleng pun memiliki kekhawatiran khusus jika Buleleng dalam waktu 2,5 tahun dipimpin oleh orang yang tidak tepat. Terkait ini dua fraksi DPRD Buleleng, yakni Fraksi PDIP dan Frasi Demokrat malah mengusulkan Sekretaris Daerah (Sekda) Buleleng, Gede Suyasa untuk menjadi Pj Bupati. *k23

Komentar