nusabali

Runtag, Tenangkan Diri Dengan Ngulapin

Ayu Arsani, PMI Ukraina Asal Tabanan

  • www.nusabali.com-runtag-tenangkan-diri-dengan-ngulapin

TABANAN, NusaBali
Ni Ketut Ayu Arsani,42, salah seorang pekerja migran Indonesia (PMI) asal Tabanan, masih trauma dengan suasana mencekam akibat perang di Ukraina.

Dari Ukraina, istri dari I Wayan Aryadana ini berhasil tiba dengan selamat di rumahnya, Banjar Babakan, Desa Wanasari, Kecamatan Selemadeg, Tabanan ini, Senin (7/3) malam.  Ibu dua anak yang bekerja sebagai therapis atau tenaga spa ini, sampai sekarang mengaku runtag (trauma). Dia mengaku akan segera melakukan ritual maulapan agar bisa kembali tenang. Dihubungi per telepon, Arsani menuturkan pengalaman hidup dalam suasana perang. Kata dia, berawal pada 23 Februari, pagi sekitar pukul 04.00, dia dan teman- temannya sesama therapis mendengar suara ledakan keras. “Tiyang (saya) kira mimpi. Namun ternyata benar- benar ledakan,” ungkapnya.

Ledakan tersebut tak hanya sekali, melainkan sampai empat kali beruntun hingga benar- benar menakutkan. Kemudian  ada informasi dari pihak KBRI untuk persiapan evakuasi, karena situasi makin mencekam. ”Ini pertama kali kami tahu perang,” kata Ayu Arsani.

Selanjutnya, situasi kian menakutkan. Dia bersama teman-temannya tetap tinggal di apartemen, Kota Odessa -Kadorr. “Kami semua takut, namun orang – orang di sana masih terlihat biasa,” cerita Ayu Arsani. Selama berlindung di apartemen, makanan dan minum diantarkan tentara. “Kami dilarang keluar rumah, tidak boleh bawa handphone (HP),” lanjutnya.

Dalam suasana seperti itu, Ayu Arsani dan sesama teman therapis asal Bali, berdoa kepada Ida Batara- Batari. “Astungkara, kami selamat berkat Ida Batara Sasuhunan dan doa semua keluarga dan semua pihak yang ikut berdoa,” ucapnya.

Dia pun berterima kasih kepada Pemerintah Indonesia, karena sudah memfasilitasi dan menanggung semua biaya kepulangan hingga selamat tiba di rumah. “Sekarang tiyang masih runtag. Rencana, besok (Rabu ini,Red) mertua akan membuatkan banten untuk ngulapin,” lanjutnya. Dia mengaku baru delapan bulan bekerja di Ukraina. Sebelumnya, dia sudah pernah bekerja di India, Turki , Dubai (UEA) dan Maladewa atau Maldives. Hampir semua barang, seperti koper pakaian dan barang berukuran besar lainnya masih tertinggal di Ukraina. Karena dia maupun teman-temannya tak memungkinkan membawa barang dalam jumlah banyak. Kata Ayu Arsani, dia hanya bawa tas kecil dan beberapa baju pengganti.

Apakah akan kembali bekerja ke luar negeri nanti? Ayu Arsani, tidak berani memastikan. Dia mengaku masih menenangkan diri dulu.

Sementara itu, Petugas Antar Kerja Disnaker Tabanan I Gede Ekananda Hartika menjelaskan, semua PMI di Ukraina asal Tabanan sudah serah terima kepada keluarganya dengan selamat. Kata dia, ada dua PMI dari Tabanan yang datang. Selain Ni Ketut Ayu Arsani, satu lagi Ni Komang Budiani dari Banjar Dinas Selemadeg  Kaja, Desa/Kecamatan Selemadeg. “Sempat ada nama lain, namun itu bukan dari Tabanan, namun dari Karangasem,” tunjuknya. “Yang dari Tabanan hanya dua orang saja,” ujarnya. Dia memaklumi bisa salah catatan daftar PMI karena situasi darurat.*k17

Komentar