nusabali

Ditemukan Luka Tusuk di Dada Kanan Tembus hingga Rongga Perut

  • www.nusabali.com-ditemukan-luka-tusuk-di-dada-kanan-tembus-hingga-rongga-perut

Kepulangan jenazah Made Dika di Banjar Kaja Kauh, Desa Tamblang, Kecamatan Kubutambahan, Buleleng kemarin disambut tangis histeris keluarga, termasuk dua istri korban yakni Ni Nyoman Budiarmi dan Ni Wayan Gumani

Sementara, jenaah korban Made Dika tiba di rumah duka di Banjar Kaja Kauh, Desa Tamblang, Kecamatan Kubutambahan, Senin siang pukul 13.30 Wita, dengan mobil ambulans yang dikawal ketat sejumlah personel Polsek Kubutambahan. Kedatangan jenazah disambut tangis histeris istri dan anak-anak korban. Pantauan NusaBali, anak ketiga korban, Ni Komang Wiriani, 35, tampak langsung bersimpuh sambil menangis di sebelah jenazah ayahnya.

Buat sementara, jenazah korban masih disemayamkan di rumah duka. Menurut keponakan korban, I Wayan Surpa, jenazah almarhum baru akan dikuburkan di Setra Desa Pakraman Tamblang pada Anggara Wage Gumbreg, Selasa (28/2) ini. Seluruh prosesi upacara penguburan dimulai dengan ritual ngulapin di lokasi TKP pembunuhan, Banjar Sangket, Desa Mengening, Senin sore kemarin. “Penguburan jenazah almarhum akan dilakukan besok sore (hari ini) pukul 16.00 Wita,’ ungkap Wayan Surpa kepada NusaBali.

Ditanya soal hubungan korban Made Dika dan tersangka Gede Susila Utama, menurut Surpa, dirinya tidak tahu. “Kalau masalah sejauh mana kenalnya, pernah berselisih atau tidak, saya nggak tahu. Namanya orang bekerja di jalan, pasti saja pernah terjadi,” kata Suparta.

Korban Made Dika kesehariannya merupakan sopir mobil Pick Up sewaan. Saat dihadang dan dibantai tersangka Gede Susila setelah lebih dulu aksi serempetan di jalan ketika Made Dika bersama istri keduanya, Ni Wayan Gumani, 58, dalam perjalanan kundangan ke Desa Sukawana, Kecamatan Kintamani, Bangli, korban juga mengemudikan mobil Pick Up sewaannya. Awalnya, kaca depan mobil kofban dihantam menggunakan kayu balok.

Setelah kacanya pecah berantakan, korban Made Dika diserang hingga tewas di belakang kemudi. Penganiayaan maut itu disaksikan istri kedua korban, Ni Wayan Gumani, yang duduk di seblah kiri. Terbetik informasi, tersangka Gede Susila kesehariannya juga bekerja sebqagai sopir, sehingga bisa saja poernah terjadi perselisihan dengan korban sebelumnya.

Korban Made Dika sendiri berpulang buat selamanya dengan meninggalkan dua istri, yakni Ni Nyoman Budiarmi, 57 (istri pertama) dan Ni Wayan Gunami (istri kedua), serta empat orang anak. Keempat anaknya itu merupakan buah pernikahan dengan istri pertama. Mereka masing-masing Luh Pariani, I Made Anggardita, Ni Komang Wiriani, dan I Ketut Budiastawa. Sedangkan istri keduanya, Wayan Gumani, tidak memiliki anak. Kedua istri korban ini tinggal di rumah berbeda.

Sementara itu, Kanit Reskrim Polsek Kubutambahan, Iptu I Gede Sumarjaya, mengaku belum mendapat laporan hasil otopsi jenazah korbani. Pihaknya masih menunggu hasil otopsi 3-4 hari ke depan. yang jelas, kata dia, terangka Gede Susila sudah dipindahkan penahanannya ke Mapolres Buleleng di Singaraja.

“Tersangka dipindahkan ke Mapolres Buleleng tadi pagi (Senin),” jelas Kapolsek Gede Sumarajaya yang ditemui NusaBali di rumah duka, Banjar Kaja Kangin, Desa Tamblang, Senin kemarin. Menurut Sumarajaya, pihaknya masih terus mendalami kasus pembantaian di jalan ini. “Kami juga berencana mendatangkan psikiater untuk memeriksa kondisi jiwa pelaku,” katanya. Tersangka Gede Susila sendiri dijerat dengan Pasal 351 ayat (3) KUHP tentang penganiayaan berisi ancaman hukuman 7 tahun penjara. * in,k23

Komentar