nusabali

Tewas Dianiaya Saat Nyetir

  • www.nusabali.com-tewas-dianiaya-saat-nyetir

Pelaku Gede Susila Utama hadang mobil korban Made Dika di tengah jalan, lalu menyerangnya dengan balok kayu

Tersinggung atas aksi serempetan itu, pelaku Gede Susila Utama berbalik arah mengejar mobil Pick Up DK 9844 UW yang dikemudikan korban bersama istrinya.

Pelaku Susila Utama yang naik motor Jupiter berhasil menyalip mobil korban setelah mengejar beberapa meter. Begitu berhasil salip korban di ruas jalan yang sepi dan jauh dari pemukiman warga, pelaku Susila Utama berhenti sambil mengambil sebatang balok kayu sepanjang 1 meter yang ditemukan di pinggir jalan.

Nah, begitu mobil Pick Up yang dikemudikan korban Made Dika melintas, pelaku Susila Utama langsung menghantamnya dari arah depan. Walhasil, kaca mobil bagian depan pecah seribu. Karena diserang, korban Made Dika pun seketika menghentikan laju mobilnya. Naas, begitu mobilnya berhenti, korban Made Dika langsung dihantam pelaku dengan balok kayu ke arah wajah. Korban Made Dika pun tewas seketika. Korban tewas mengenaskan dengan luka parah di dagu kiri dan dada kanan.

Usai melampiaskan amarahnya, pelaku Susila Utama langsung kabur dengan motornya. Sedangkan istri korban, Ni Wayan Gumani, langsung turun dari mobilnya yang pecah kaca bagian depan dan belakang, sambil berteriak minta tolong. Jeritan histerus perempuan paruh baya ini kemudian didengar warga sekitar. Selanjutnya, insiden maut ini dilaporkan warga ke Polsek Kubutambahan.

Jajaran Polsek Kubutambahan yang tiba di lokasi TKP 30 menit kemudian, mendapati korban Made Dika dalam kondisi tewas mengenaskan di dalam bangkai mobilnya. Jenazah korban kemudian dikirim ke RSUD Buleleng di Singaraja untuk divisum. Hingga kemarin sore, jenazah korban masih dititip di RSUD Buleleng.

Sementara itu, pelaku Susila Utama yang sempat kabur telah ditangkap polisi tanpa perlawanan di rumahnya, Banjar Sangker, Desa Mengening, Minggu sore. Pria berusia 34 tahun ini pun langsung digelandang ke Mapoolsek Kubutambahan untuk mempertanggungjawabkan perbuatannya.

Kapolsek Kubutambahan, AKP I Komang Sura Maryantika, mengatakan pihaknya masih mendalami kasus penganiayaan berat di jalan hingga merenggut nyawa pengemudi Pick Up ini. Ada tiga saksi yang sudah dimintai keterangan, termasuk istri korban dan pelaku Susila Utama.

Dari hasil pemeriksaan awal, peristiwa maut ini terjadi akibat ketersinggungan pelaku yang tidak terima, karena nyaris diserempet mobil korban. “Kita masih dalami, apa ada motif lain di luar ketersinggungan itu?” jelas Kapolsek Sura Maryantika.

Disinggung soal luka korban di bagian dagu dan dada, menurut Surra, pihaknya masih mendalami kemungkinan luka tersebut akibat senjata tajam. Saat ini, pihaknya masih menunggu hasil otopsi jenazah korban di RS Sanglah, Denpasar untuk memastikan penyebab luka tersebut. “Dari barang bukti yang kita amankan, hanya batang kayu balok yang diduga dipakai memukul kaca mobil dan korban. Untuk senjata tajam, belum kita temukan BB-nya,” tandas Sura.

Sementara, istri korban yakni Ni Wayan Gumani, masih shock atas kematian tragis suami tercintanya. Meski demikian, perempuan berusia 58 tahun ini masih sempat menceritakan sekilah kronologis kejadian saat ditemui NusaBali di Mapolsek Kubutambahan, Minggu kemarin.

“Tiyang nak kal madelokan ke Desa Sukawana, wenten nak ngelah gae ngotonin. Tiyang ten uning napi-napi (Kami mau kundangan ke Desa Sukawana, karena ada kerabat yang punya upacara otonan. Saya tidak tahu apa-apa, Red),” cerita Wayan Gunami. * k19

Komentar