nusabali

Penanganan Stunting Sasar 21 Desa

  • www.nusabali.com-penanganan-stunting-sasar-21-desa

SINGARAJA, NusaBali
Sebanyak 21 desa di Buleleng menjadi lokus penanganan masalah kesehatan masyarakat yakni stunting pada balita.

Upaya penanganan terus digencarkan, meskipun sejak tiga tahun terakhir, angka stunting di Buleleng sudah mengalami penurunan yang sangat signifikan.


Kepala Bidang Kesehatan Masyarakat Dinas Kesehatan Buleleng, Gede Suratanaya, Kamis (10/2) kemarin mengatakan, data balita stunting di Buleleng per Agustus 2021, sebesar 3,6 persen atau 1.004 orang dari total jumlah balita 28.065 orang. Jumlah tersebut tersebar di sembilan kecamatan di Buleleng.

Menurut Suratanaya, angka kasus stunting tahun 2021 lalu sudah menurun drastis jika dibandingkan data tahun 2018 lalu yang mencapai 32 persen. “Fokus penanganan stunting sudah dilakukan 3 tahun terakhir sejak dan angkanya menurun drastis. Tahun 2019 angka sudah turun ke 20 persen, kemudian tahun 2020 turun lagi ke 5,89 persen dan di tahun 2021 kemarin sudah di angka 3,6 persen,” jelas dia.

Selama tiga tahun upaya Pemkab Buleleng menekan angka stunting telah dilakukan sejumlah upaya. Baik intervensi spesifik yang langsung ditujukan kepada balita stunting. Yakni dengan pemberian stimulan pemulihan, makanan tambahan, tablet penambah darah. Sedangkan upaya lain dilakukan dengan intervensi sensitif yang lebih mengacu ke faktor eksternal. Seperti masalah jamban keluarga, ketahanan pangan, pendidikan, hingga lingkungan sekitar tempat tinggalnya. Upaya intervensi sensitif ini akan diupayakan oleh sejumlah Satuan Kerja Perangkat Daerah (SKPD) terkait.

“Sejauh ini dari pengalaman tiga tahun terakhir, yang paling berpengaruh dalam penanganan stunting ternyata intervensi sensitifnya sebanyak 70 persen. Sedangkan intervensi spesifik yang kami lakukan di Dinas Kesehatan hanya 30 persen saja,” ungkap dia.

Sementara itu di tahun ini, Dinas Kesehatan memiliki target penuntasan kasus stunting di Buleleng, meskipun tidak bisa sampai angka 0, namun targetnya lebih kecil dari angka tahun lalu. Puluhan desa yang menjadi lokus penanganan stunting tahun ini meliputi Desa Pangkung Paruk, Ularan, Unggahan, Joanyar, Banjar Asem di Kecamatan Seririt, Desa Bontihing  dan Desa Pakisan di Kecamatan Kubutambahan, Kelurahan Banyuning, Desa Penglatan, Kelurahan Penarukan, Desa Nagasepaha di Kecamatan Buleleng, Desa Pegayaman, Tegallinggah, Pancasari di Kecamatan Sukasada, Desa Gesing, Gobleg di Kecamatan Banjar, Desa Tirtasari di Kecamatan Busungbiu, Desa Tembok, Tejakula, Sambirenteng dan Les di Kecamatan Tejakula.*k23

Komentar