nusabali

Karena Omicron, DPRD Bali Ngerem ke Luar Daerah

  • www.nusabali.com-karena-omicron-dprd-bali-ngerem-ke-luar-daerah

Selain Omicron sedang mengganas, DPRD Bali mengurangi kunjungan luar daerah karena anggaran terbatas.

DENPASAR, NusaBali

Mengganasnya penularan Covid-19 varian Omicron di Bali tidak hanya membuat aktivitas masyarakat dibatasi. DPRD Bali juga mengerem kegiatan legislasi, mulai pembahasan ranperda hingga kunjungan ke luar daerah. DPRD Bali kini lebih memaksimalkan kegiatan di dalam daerah saja, karena terlalu berisiko dalam masa pandemi.

Ketua Bapemperda (Badan Pembentukan Peraturan Daerah) DPRD Bali I Ketut Tama Tenaya, mengatakan saat ini kunjungan ke luar daerah (kunker) diminimalisir. Selain Omicron sedang mengganas, juga anggaran terbatas. Sehingga DPRD Bali lebih fokus dengan kegiatan di dalam daerah. “Omicron mengganas, kita tidak mau ambil risiko lah. Kunker direm dulu, cukup kunjungan dalam daerah saja,” ujar Tama Tenaya, Kamis (10/2).

Kunjungan dalam daerah menurut Tama Tenaya juga banyak yang bisa dikerjakan dewan. Karena masing-masing Komisi di DPRD Bali punya agenda dan aspirasi yang harus ditindaklanjuti. “Masing-masing Komisi sudah punya agenda, dan kalau mau jujur masalah di daerah juga banyak yang harus diselesaikan. Biayanya pun lebih irit,” ucap mantan Ketua Fraksi PDIP DPRD Bali ini.

Tama Tenaya menyebutkan dalam situasi pandemi Covid-19 varian Omicron ini, DPRD Bali juga harus mengurangi rapat yang menimbulkan kerumunan di dewan. Bapemperda DPRD Bali dalam melakukan pembahasan materi program legislasi lebih banyak koordinasi lewat virtual. Karena para staf sekretariat dewan juga melakukan tugas dengan WFH (work from home). “Kita nggak tahu sampai kapan kondisi ini, yang jelas utamakan keselamatan dulu. Kecuali yang sifatnya mendesak mungkin kita atur lagi,” ucap politisi asal Kelurahan Tanjung Benoa, Kecamatan Kuta Selatan, Kabupaten Badung ini.

Bagaimana untuk reses (penyerapan aspirasi)? Menurut Tama Tenaya, reses DPRD Bali jalan terus di daerah pemilihan masing-masing. “Jalan terus kok resesnya. Ini (kemarin) saya sedang reses. Sudah sejak sepekan lalu kami turun reses di dapil,” beber mantan Ketua Komisi I DPRD Bali periode 2014–2019 ini.

Namun, kata Tama Tenaya, pola reses dibatasi juga, sebagai upaya untuk mencegah penularan Covid-19. Kalau reses sebelumnya dilaksanakan 12 titik, kali ini bisa diperbanyak titiknya. Supaya pesertanya bisa dibagi-bagi untuk mengurangi kerumunan. “Saya sendiri di Badung, saya pecah supaya lebih taat prokes,” ujar mantan Wakil Ketua DPRD Badung ini.

Selain kunker keluar daerah direm, kegiatan bimbingan teknis di luar daerah (bimtek) juga dikurangi. “Seperti bimtek awal tahun ini kita gelar di Kabupaten Gianyar. Biasanya bimtek ke Jakarta, menghadirkan pemateri dari pejabat Kementerian Dalam Negeri. Sekarang cukup di Bali, bahkan pemateri sudah bisa virtual, tidak perlu datang langsung. Gumi canggih jani (dunia canggih sekarang),” kelakar Tama Tenaya.

Sementara Wakil Ketua DPRD Bali Nyoman Sugawa Korry juga mengatakan hal senada. Kunjungan ke luar daerah di DPRD Bali tidak banyak. Terlebih pada situasi mengganas varian Omicron. “Kunker agak berkurang, kondisi pandemi Covid-19 meningkat seperti ini. Kita utamakan kesehatan dulu. Kecuali ada hal yang betul-betul urgen, penyampaian aspirasi masyarakat mungkin lah,” kata politisi senior Partai Golkar ini. *nat

Komentar