nusabali

Sudikerta vs Korry 7:7

  • www.nusabali.com-sudikerta-vs-korry-77

Sudikerta kuasai organisasi sayap dan ormas, Sugawa Korry pegang mayoritas DPD II Golkar se-Bali

“Tidak tercela itu di dalamnya termasuk tak boleh tersangkut kasus hukum. Kandidat yang punya kasus hukum, lebih baik selesaikan dulu-lah kasusnya,” ujar Wigunawati yang kemarin didampingi kader senior Beringin lainnya, Dewa Ngakan Rai Budiasa.

“Harus ada keadilan. Saya saja yang belum diketahui bersalah di organisasi, sudah langsung dipecat. Padahal, saya tidak pernah tersangkut kasus hukum (tercela). Kalau soal dedikasi dan loyalitas saya kepada partai, bisa tanyalah kepada kader-kader yang selama ini memang objektif menilai,” lanjut Srikandi Politik asal Mendoyo, Jembrana yang dilengserkan dari kursi Sekretaris DPD I Golkar Bali, Februari 2012 silam ini.

Wigunawati memperlihatkan adanya sikap negatif di sosial media terhadap sosok kandidat calon Ketua DPD I Golkar Bali yang tersangkut kasus hukum. “Di sosial media begitu ramai soal kasus dugaan pemalsuan sertifikat yang kini ditangani Polda Bali,” ujar Wigunawati. 

Wigunawati mengatakan, Musda besok merupakan momentum bagi Golkar Bali untuk mencari pemimpin yang tepat dan bersih dari persoalan eksternal yang bisa mencoreng citra partai. “Saya tegaskan demi menyelamatkan partai, untuk semua kandidat harus melalui penyaringan PDLT. Ya, supaya nggak kayak kasus kader Golkar di pusat,” tandas Ketua Kaukus Perempuan Politik Indonesia (KPPI) Provinsi Bali ini.

Warning senada juga disampaikan sesepuh partai yang kini Ketua Dewan Penasihat Golkar Bali, Ida Tjokorda Pemecutan XI. Menurut Tjok Pemecutan, siapa pun kader yang akan maju memperebutkan kursi Ketua DPD I Golkar Bali dalam Musda besok, harus memenuhi ketentuan PDLT. Ini berlaku tanpa pandang bulu. 

“PDLT ini harus ditegakkan. Tidak ada perlakuan pilih kasih terhadap para kandidat. Prestasinya harus jelas, dedikasinya jelas, loyalitas apalagi. Dan, yang utama tidak boleh tercela,” tegas sesepuh partai dari Puri Pemecutan Denpasar ini.

Tjok Pemecutan mengingatkan, sekarang dengan mudahnya orang-orang yang tidak punya dedikasi dan prestasi bisa masuk ke Golkar. “Ke depan, harus ada saringan yang jelas, supaya orang tidak mudahnya masuk partai dan malah merusak partai. Aturan rekrutmen kader dan pemimpin itu jelas sifatnya, bukan asal-asalan,” papar mantan Ketua DPRD Badung dan anggota MPR di era Orde Baru ini.  

Terkait masalah suara Dewan Penasihat Golkar Bali akan diarahkan ke kandidat mana, menurut Tjok Pemecutan, semuanya menunggu Musda besok. “Tunggu saja di Musda Golkar Bali nanti. Saya selama ini sering mengkritik elite Golkar Bali. Tapi, urusan suara, lihat saja nanti di Musda,” katanya. 7 nat

Komentar