nusabali

Buleleng Siapkan Rp 9 Miliar Dana BTT Untuk Kebencanaan

  • www.nusabali.com-buleleng-siapkan-rp-9-miliar-dana-btt-untuk-kebencanaan

SINGARAJA, NusaBali
Pemerintah Kabupaten Buleleng di tahun 2022 ini menganggarkan dana Belanja Tak Terduga (BTT) sebesar Rp 9 miliar. Anggaran tersebut dialokasikan untuk penanganan kebencanaan termasuk pandemi Covid-19.

Sekretaris Daerah Pemkab Buleleng, Gede Suyasa, Kamis (3/2) kemarin mengatakan, menyiapkan dana BTT tahun ini hampir sama jumlahnya dengan tahun 2020 lalu. Penyiapan dana BTT disebut Suyasa disiapkan tak jauh dari besaran BTT tahun sebelumnya. “Kalau dibandingkan dengan tahun lalu sama. Tahun 2020 total hingga akhir tahun juga Rp 9 miliar. Di APBD induk lima miliar kemudian di perubahan ada tambahan lagi 4 miliar untuk penanganan Covid-19 yakni insentif nakes,” ungkap Suyasa.
 
Dana BTT yang diperuntukkan untuk penanganan darurat kebencanaan baik bencana alam maupun non alam. Jumlah anggaran BTT itu pun diprediksi masih mencukupi untuk menangani Covid-19 yang saat ini kembali mengalami peningkatan kasus. Baik untuk biaya kesehatan, penyiapan isoter. “Masih sangat mungkin bisa menutupi biaya penanganan Covid-19. Kalau hanya untuk isoter tahun kemarin dengan kasus puncak tertinggi tidak sampai lima miliar. Mudah-mudahan peningkatan kasus saat ini cepat mereda,” imbuh mantan Asisten Administrasi Umum Setda Buleleng ini.
 
Sementara itu data per Kamis (3/2) kemarin tingkat hunian isoter yang disiapkan Satgas Penanganan Covid-19 Buleleng dari kapasitas 286 bed, sudah terisi 65,73 persen atau 188 Orang Tanpa Gejala dan Gejala Ringan (OTG-GR). Peningkatan kasus konfirmasi harian yang terus meningkat, membuat Satgas Penanganan Covid-19 Buleleng memetakan langkah antisipasi penuhnya isoter.
 
Seluruh camat di Kabupaten Buleleng disebut Suyasa sudah diarahkan untuk menghimbau kembali pemerintah desa menyiapkan tempat isolasi desa. “Ketika isoter kabupaten sudah over kapasitas, desa bisa menyiapkan isolasi desa dengan anggaran Dana Desa (DD) dengan begitu bisa memecah distribusi OTG-GR,” jelas Suyasa.
 
Di sisi lain peningkatan kasus Covid-19 di Buleleng juga membuat tingkat hunian ruang isolasi di rumah sakit meningkat. Dari 294 bed isolasi yang disiapkan sembilan rumah sakit di Buleleng saat ini sudah terisi 44,56 persen oleh pasien Covid-19.  Sedangkan keterisian ICU isolasi dari kapasitas 38 bed sudah berisi 8 orang pasien atau 21,05 persen.7 k23

Komentar